TEMPO.CO, Jakarta -Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Kamis, 15 September 2022, membantah laporan media tentang dugaan upaya pembunuhan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sekretaris pers Putin menjawab pertanyaan TASS mengatakan, laporan itu tidak memiliki dasar faktual.
Klaim serangan sebelumnya terhadap konvoi mobil pertama kali diterbitkan oleh saluran Telegram pada 14 September 2022, dan kemudian direproduksi oleh tabloid Inggris, The Sun.
Dilansir Mirror, serangan itu diklaim adalah percobaan pembunuhan terhadap Putin di tengah perang Rusia Ukraina. Limosin Putin diduga terkena ledakan keras di roda depan kirinya diikuti dengan asap tebal. Putin tidak terluka saat mobilnya melaju ke tempat yang aman.
Setelah kejadian itu, Dinas Keamanan Rusia disebut telah menangkap tersangka. Seorang pengawal telah menghilang usai kejadian itu menurut saluran Telegram General SVR, sebuah pergerakan anti-Kremlin.
“Dalam perjalanan pulang, mobil pengawal pertama dihadang oleh ambulans, (dan) mobil pengawal kedua melaju tanpa berhenti (karena) rintangan tiba-tiba. Tiba-tiba di dalam mobil Putin terdengar bunyi keras terdengar dari roda depan kiri diikuti dengan asap tebal," tulis Telegram General SVR.
Mobil Putin sempat kehilangan kontrol, namun berhasil selamat dari lokasi penyerangan ke tempat yang aman di kediamannya. “Selanjutnya, tubuh seorang pria ditemukan mengendarai ambulans, yang menghalangi mobil pertama dari iring-iringan mobil,” kata General SVR.