Sudan beraksi cepat atas keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang meminta Beshir ditangkap terkait kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dengan mengusir sekitar selusin lembaga bantuan, aksi yang bisa mengancam pasokan bantuan kepada ratusan ribu penduduk di negara tersebut.
Sekutu Sudan, termasuk beberapa negara Afrika dan Arab, serta Cina, meminta ditundanya perintah penahanan terhadap Beshir yang dikeluarkan ICC, memperingatkan bahwa ini bisa menghancurkan upaya untuk mengakhiri konflik enam tahun di Darfur.
Khartoum telah berjanji tidak akan bekerja sama dengan ICC, yang menuduh Beshir otak dari pemasmian, pemerkosaan, dan perampasan di Darfur.
Beshir tak peduli meski ribuan warga Sudan pemrotes menggelar demonstrasi di Khartoum. Beberapa di antara pemrotes membentangkan bendera Amerika Serikat dan Israel serta membawa patung jaksa ICC Luis Moreno-Ocampo.
“Kriminal sesungguhnya adalah para pemimpin Amerika Serikat dan Eropa,” kecam Beshir, yang mengklaim ICC sebagai instrumen neo kolonialisme.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 300 ribu orang telah tewas sejak konflik pecah di Darfur pada 2003, ketika pemberontak etnis minoritas mengangkat senjata melawan negara yang dikuasai rezim Arab untuk mendapat bagian sumber daya dan kekuasaan.
AFP | BAGUS WIJANARKO