TEMPO.CO, Jakarta - Peti mati Ratu Elizabeth II meninggalkan Istana Buckingham untuk terakhir kalinya pada Rabu, terbalut dalam standar kerajaan dan di atasnya dengan Mahkota Negara Kekaisaran. Jenazah Ratu Elizabeth diangkut dengan kereta kuda dari gerbang depan kediamannya di London pada pukul 14.22 waktu setempat.
Seperti dilansir France24 Kamis 15 September 2022, lonceng Big Ben dibunyikan dan Meriam ditembakkan pada interval satu menit dari Hyde Park, saat sebuah band militer memainkan pawai pemakaman dari Beethoven, Mendelssohn dan Chopin untuk mengiringi prosesi ke Westminster.
Putranya, Raja Charles III bersama saudara-saudaranya serta putranya Pangeran William dan Pangeran Harry, mengikuti peti mati dengan berjalan kaki saat melakukan perjalanan sekitar 1,6 kilometer. Kerumunan berbaris di sepanjang rute, menonton dalam diam, saat iring-iringan itu lewat.
Prosesi khidmat itu dilakukan melalui jalan-jalan London yang dipenuhi bendera menuju Aula Westminster. Di sana, ratu dengan masa jabatan terlama di Inggris ini akan dibaringkan agar dunia dapat berkabung.
Ratu akan disemayamkan selama empat hari sampai pemakamannya pada Senin 19 September 2022, dengan ratusan ribu orang diperkirakan akan memberikan penghormatan terakhir. Delapan pengusung peti jenazah membawa kayu ek dan peti mati berlapis timah ke Westminster Hall, menempatkannya di atas panggung yang disebut catafalque.
Prosesi militer dari Istana Buckingham dirancang untuk menggarisbawahi tujuh dekade ratu sebagai kepala negara, ketika proses berkabung nasional bergeser ke jalan-jalan besar dan landmark bersejarah ibu kota Inggris.
Ribuan orang yang telah menunggu berjam-jam di sepanjang The Mall di luar istana dan lokasi lain di sepanjang rute mengangkat telepon dan kamera, dan beberapa menyeka air mata, saat prosesi berlalu. Tepuk tangan pecah saat peti mati melewati Parade Penjaga Kuda.
Peti mati itu dibungkus dengan Royal Standard dan atasnya dengan Mahkota Negara Kekaisaran - bertatahkan hampir 3.000 berlian - dan karangan bunga dan tanaman, termasuk pinus dari Balmoral Estate, tempat Elizabeth meninggal pada 8 September pada usia 96 tahun.
Dua perwira dan 32 tentara dari Pengawal Grenadier Batalyon 1 berseragam merah dan topi kulit beruang berjalan di kedua sisi gerbong senjata. Prosesi selama 38 menit berakhir di Westminster Hall, di mana Uskup Agung Canterbury Justin Welby memimpin kebaktian yang dihadiri oleh Charles dan bangsawan lainnya.
"Janganlah gelisah hatimu: percayalah kepada Tuhan, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku ada banyak rumah besar: jika tidak demikian, aku akan memberitahumu," Welby membaca dari Kitab Yohanes.