TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi kembali memberi kebebasan kepada kaum wanita. Setelah memperbolehkan perempuan mengendarai mobil, kini Arab Saudi mengizinkan wanita memiliki senjata api.
Selama pandemi COVID-19, menembak menjadi kegiatan populer bagi orang Arab Saudi. Selama pandemi Covid-19, kegiatan menembak populer karena tetap bisa menjaga jarak dan dilakukan di luar ruangan. Namun, beberapa wanita telah melakukan kegiatan menembak jauh lebih lama sebelum pandemi menyerang.
"Di usia muda, ayah saya mengajari cara menggunakan dan berlatih dengan senapan angin. Kemudian saya bergabung dengan Federasi Panahan Saudi," kata Reem Alatawi. Ia kemudian menjadi juara pertama dalam kompetisi menembak di Arab Saudi.
Alatawi mengatakan proses memiliki senjata api relatif mudah. Calon pembeli bisa memilih senjata api secara online atau di toko.
Kemudian mereka harus menyelesaikan serangkaian pemeriksaan. Jika lolos, mereka diperbolehkan untuk membeli dan mengambil senjata yang prosesnya hanya memakan waktu beberapa menit.
"Kita harus berterima kasih kepada pemerintah dan Saudi Falcons and Hunting Club atas kesempatan ini. Sekarang semua orang dapat memperoleh senjata secara legal dan jauh lebih mudah daripada di negara lain," katanya.
Dibanyak pameran senjata di Amerika, orang dapat melihat upaya produsen senjata api menarik wanita. Misalnya seseorang dapat menemukan pistol Glock yang populer dalam warna fuscia, teal, dan pink.
Peraturan baru mengenai senjata api merupakan bagian dari reformasi yang dilakukan oleh Putra Mahkota Muhammad bin Salman, wakil perdana menteri, dan menteri pertahanan. Tujuannya bukan hanya memberi hiburan baru bagi warga Saudi, tetapi memastikan pertumbuhan ekonomi yang beragam. Di bawah visi pemerintah untuk konservasi berkelanjutan, ada ruang untuk berburu dan pariwisata.
Tahun ini pemerintah Arab Saudi mengumumkan musim berburu singkat selama lima bulan yang sedang berlangsung untuk 25 jenis burung yang berbeda. Senjata yang digunakan hanya senapan angin.
Wanita yang memiliki senjata api hanyalah salah satu bagian dari pasar baru tetapi sedang berkembang. Orang Saudi sudah lama menjadi konsumen senapan angin.
Baca: Inilah 5 Negara Asia yang Tidak Pernah Dijajah Bangsa Eropa
SAUDIGAZETTE | NESA AQILA | DRC