TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 14 September 1901, Presiden Amerika Serikat William McKinley meninggal karena infeksi yang disebabkan luka tembak di perutnya. Ia ditembak Leon Czolgosz, pemuda berumur 28 tahun, saat Mckinley berada di Pan American Exposition di Buffalo, New York.
Melansir History, setelah Czolgosz menembak, ia berhasil diringkus pengawal Mckinley. Saat kejadian berlangsung, Mckinley masih tetap sadar dan masih mampu bangun beberapa saat. Ia juga sempat mengatakan kepada pengawalnya agar tidak melukai penyerangnya.
Akhirnya petugas membawa McKinley ke rumah sakit. Terlihat dua luka tembak, salah satunya menembus perut. Menurut dokter cukup berbahaya, namun para tim medis percaya bahwa presiden akan pulih kembali.
Kondisi Mckinley pun lekas membaik setelah dilakukan operasi. Namun, kondisi Mckinley tiba-tiba memburuk dengan cepat pada 14 September. Hal itu yang membuat dirinya kemudian meninggal karena kondisi jaringan tubuh yang mati akibat tidak terdeteksi dan luka dalam.
Ada fakta yang disebutkan dalam laman guides.loc.gov, kondisi Mckinley sebenarnya diperburuk ketika melihat tim medis tidak menggunakan tindakan pencegahan medis modern selama operasi.
Pada 15 September 1901 atau sehari setelah ia dinyatakan meninggal, peti mati Mckinley dibawa menggunakan kereta pemakaman dari Buffalo ke Capitol di Washington DC. Akhirnya diputusukan bahwa presiden Amerika Serikat ke-25 itu akan dimakamkan di Ohio.
Sementara Leon Czolgosz diadili dalam pengadilan tertanggal 23 September 1901. Tiga hari selanjutnya, juri dalam pengadilan memutuskan bahwa ia bersalah sekaligus menjatuhi hukuman mati kepada Czolgosz. Hukuman mati dilaksanakan pada 19 September 1901.
Sebelumnya, Czolgosz yang merupakan imigran dari Polandia tersebut mengaku motif pembunuhan tersebut dikarenakan ia melihat pemerintah sebagai ladang korup. Ia juga mengatakan bahwa presiden adalah musuh orang-orang baik, yang ditujukan bagi para serikat pekerja.
Melansir constitutioncenter.org, McKinley telah memimpin Amerika untuk keluar ketika kondisi sedang resesi. Ia pun terpilih kembali sebagai presiden setelah memenangi perang. Namun ia terkena kasus tersebut setelah menjalani enam bulan masa jabatan keduanya sebagai Presiden.
Saat itu, Wakil Presidennya Theodore Roosevelt tidak berada di sampingnya. Ternyata ia sedang berada di Danau Champlain untuk menjadi pembicara. Barulah ia diberi tahu bahwa McKinley telah tertembak. Roosevelt pun pergi dengan perahu dayung, kapal pesiar, dan kereta api untuk sampai ke Buffalo, tempat ia tinggal bersama seorang teman lama, Ansley Wilcox.
Namun Roosevelt juga percaya bahwa laporan yang menyebutkan McKinley akan sembuh pada 10 September, Ia pun memilih untuk mendaki Gunung Marcy, puncak tertinggi di negara bagian New York. Hal ini ia lakukan sebagai bagian dari liburan keluarga
Saat kondisi William Mckinley memburuk, ia memutuskan menemuinya, namun naas McKinley telah meninggal lebih dahulu. Akhirnya kursi presiden pun beralih ke Theodore Roosevelt. Di Rumah Wilcox, ia secara pribadi melakukan sumpah jabatannya. Sekretaris Perang Elihu Root, mendorong Roosevelt mengambil sumpah yang dipimpin hakim federal John Hazel.
FATHUR RACHMAN
Baca: Museum dan Wali Kota Sepakat Robohkan Patung Theodore Rosevelt
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.