Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

82 Tahun Lalu, Istana Buckingham Dibombardir Bom Jerman

image-gnews
Aktor Rowan Atkinson, berpose dalam perayaan ulang tahun ke-25 karakter Mr Bean di depan Istana Buckingham,  London, 4 September 2015. Jonathan Short/Invision/AP
Aktor Rowan Atkinson, berpose dalam perayaan ulang tahun ke-25 karakter Mr Bean di depan Istana Buckingham, London, 4 September 2015. Jonathan Short/Invision/AP
Iklan

TEMPO.CO, JakartaIstana Buckingham yang mewah merupakan kediaman resmi pemerintah kerajaan Inggris di London sejak 1837 dan kini juga merupakan markas administrasi monarki. Namun ternyata istana megah ini pernah dibom oleh Jerma 82 tahun lalu, tepatnya pada 13 September 1940.

Perang dunia yang berlangsung dari1939 hingga 1945 itu tak hanya mempengaruhi warga biasa, namun juga kerajaan Inggris. Istana Buckingham selama perang dunia ini telah diserang beberapa kali.

Istana Buckingham Dibom Tentara Jerman

Dilansir dari independent.co.uk, pada 9 September 1940 sebuah bom seberat 50 kilogram jatuh di halaman istana, namun tidak meledak. Tak menyerah, beberapa hari setelahnya pada 13 September 1940, seorang perampok Jerman menjatuhkan lima bom, dua di antara bom tersebut meledak di segi empat bagian dalam istana di mana saat itu raja George VI dan Ratu Elizabeth berada di kediaman.

Bom ketiga menghantam kapel kerajaan di sayap Selatan istana dan bom keempat dijatuhkan di halaman depan. Sedangkan bom terakhir jatuh di dekat memorial Ratu Victoria. Tentu 5 bom tersebut membuat istana porak-poranda dan jendela-jendela hancur.

Serangan tersebut membuat tiga pekerja istana terluka, namun Raja George dan Ratu berhasil melarikan diri tanpa cedera. Raja dan Ratu disarankan oleh Kantor Luar Negeri untuk segera meninggalkan negara itu. Namun mereka menolak dengan teguh dan menunjukkan keberanian dan komitmen terhadap Inggris.

Disarikan dari royal.uk, sebuah surat yang ditulis oleh Ratu Elizabeth Ibu Suri kepada Ratu Mary menceritakan momen pengeboman tersebut.

Keluarga kerajaan dan pekerja mendengar suara bising pesawat dengan kecepatan tinggi dan disusul dengan bom dijatuhkan. Semuanya terjadi begitu cepat, mereka hanya saling memandang dengan bodohnya, lalu tiba-tiba bom tersebut meledak dengan dahsyat di segi empat istana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya melihat kepulan besar asap dan tanah terlempar ke udara. Kemudian kami semua merunduk dengan cepat lalu terjadi ledakan hebat lainnya. Sangat mengherankan insting seseorang bekerja pada saat-saat bahaya besar itu. Karena tanpa berpikir, kami segera menjauh dari jendela. Semua orang tetap sangat tenang, dan kami pergi ke tempat penampungan," tulisnya dalam surat tersebut.

Dikutip dari britishheritage.com, ia menyatakan kepada rakyatnya "Anak-anak tidak akan pergi kecuali saya pergi. Saya tidak akan pergi kecuali ayah mereka pergi, dan Raja tidak akan meninggalkan negara dalam keadaan apa pun, apa pun," kata sang ratu.

Beberapa hari setelah itu, bom beberapa kali kembali menghantam Istana Buckingham, namun keluarga kerajaan bersikeras tetap tinggal. Mengetahui fakta bahwa keluarga kerajaan secara terbuka bersikeras untuk tetap tinggal, Istana Buckingham menjadi target yang menggoda untuk serangan-serangan lain dari Jerman. Namun usaha mereka tidak berhasil. Terlepas dari sejumlah besar upaya yang dilakukan, Istana Buckingham yang diserang hanya memiliki kerusakan yang relatif sedikit.

ANNISA FIRDAUSI 

Baca: Berduka Istana Buckingham Dipenuhi Buket Bunga Pasca Meninggalnya Ratu Elizabeth

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

1 jam lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

1 hari lalu

Ilustrasi gegana. ANTARA
Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

1 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

3 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

4 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

5 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

5 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

5 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Pangeran William Kembali Menjalankan Tugas Kerajaan Sejak Kate Sakit Kanker

5 hari lalu

Pangeran William dan Kate Middleton hadiri resepsi malam untuk anggota Korps Diplomatik di Istana Buckingham di London, Inggris 5 Desember 2023. Jonathan Brady/Pool via REUTERS
Pangeran William Kembali Menjalankan Tugas Kerajaan Sejak Kate Sakit Kanker

Pangeran William kembali muncul di hadapan publik untuk menjalani tugas kerajaan.


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.