TEMPO.CO, Jakarta -Hong Kong mengubah bekas pusat isolasi Covid-19 menjadi fasilitas karantina cacar monyet. Kebijakan itu diambil pemerintah Hong Kong walau wilayah itu hanya menemukan satu kasus baru virus cacar monyet.
Pejabat kesehatan Hong Kong, seperti dikutip Al Arabiya, Selasa 13 September 2022, menyatakan fasilitas yang diberi nama 'Pusat Rekreasi Luar Ruang Sai Kung' itu dapat menyediakan sekitar 100 tempat tidur. Tempat tersebut merupakan kamp liburan sebelum digunakan kembali selama pandemi COVID-19.
Pusat rekreasi akan ditutup mulai Selasa, 13 September 2022, hingga pemberitahuan lebih lanjut untuk tujuan anti-epidemi. Departemen Layanan Kenyamanan dan Budaya mengkonfirmasi ini dalam pernyataan terpisah Senin, tanpa merinci alasan penutupan.
Hong Kong telah melonggarkan pembatasan perjalanan Covid-19, memperpendek persyaratan karantina untuk kedatangan internasional, serta mengizinkan pasien untuk mengisolasi di rumah.
Akibatnya, rumah sakit darurat dan fasilitas yang sebelumnya digunakan untuk menampung kasus-kasus positif selama puncak wabah yang didorong oleh omicron menjadi kurang dimanfaatkan atau kosong.
Walau jumlah kasus relatif sedikit, Hong Kong tetap menjadi salah satu dari sedikit tempat yang mempertahankan pembatasan perjalanan agar selaras dengan kebijakan Nol COVID-19 China.
Keadaan ini membuat Hong Kong, yang punya status sebagai pusat keuangan global, semakin terputus dari bagian dunia lainnya yang mulai terbuka.
Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee mengakui pemerintah sedang melakukan pembicaraan internal tentang pengurangan lebih lanjut karantina hotel sebelum beberapa acara besar direncanakan untuk meningkatkan citra kota, termasuk pertemuan puncak perbankan pada November mendatang.
Namun, tingkat infeksi kota yang meningkat dan kedatangan virus cacar monyet dapat menghalangi para pejabat untuk melonggarkan pembatasan lebih lanjut. Pekan lalu, kasus Covid-19 di Hong Kong mencapai 10.000. Tercatat pada Senin, 12 September 2022, kasus masih tinggi di angka 8.000.
Hong Kong menemukan kasus cacar monyet pertamanya minggu lalu pada seorang pria berusia 30 tahun. Ia melaporkan gejala saat berada di karantina hotel setelah terbang ke kota itu.
Pasien baru-baru ini mengunjungi negara-negara termasuk Kanada, AS dan Filipina. Tidak ada kontak dekat di Hong Kong yang teridentifikasi.
Pejabat kesehatan percaya risiko sangat rendah bagi siapa pun di Hong Kong untuk tertular cacar monyet karena paparan yang terlalu lama diperlukan untuk menularkan virus.
Baca juga: Karantina Mandiri di Hong Kong bagi Pelancong Diperpendek
AL ARABIYA