TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan orang pada Minggu, 11 September 2022, melakukan aksi jalan di Ibu Kota Beograd menyerukan pada otoritas agar melarang parade gay. Parade tersebut, rencananya akan dilakukan pada akhir pekan nanti.
Mereka yang berunjuk rasa adalah para pemuka agama dan aktivis sayap kanan. Para demonstran membawa sebuah bendera Serbia berukuran raksasa, ada pula yang meneriakkan jargon-jargon dukungan pada Pemerintah Serbia, yang merupakan sekutu Rusia.
Ilustrasi parade LGBT Belgrade Pride 2021 di Serbia. REUTERS/EFE
Sekelompok pengendara motor, menghidupkan mesin motor mereka sebagai bentuk dukungan pada para demonstran. Aksi jalan para demonstran bermuara ke gereja St Sava, Beograd, yang di sana para demonstran berdoa bersama.
Kepala Gereja Serbia Orthodox, Patriarch Porfirije, mengatakan parade gay atau yang disebut EuroPride adalah acara yang bisa mengancam nilai-nilai keluarga secara tradisional.
“Mereka ingin menodai kesucian pernikahan dan keluarga serta memberlakukan dan memaksakan persatuan sebagai hal yang wajar untuk menggantikan pernikahan,” kata Porfirije.
Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, mengatakan pihaknya telah menerima sejumlah ancaman terhadap rencana parade gay. Namun sekarang terserah pada Kepolisian Serbia apakah akan menghentikan itu atau tidak.
Kaum LGBT dan kelompok-kelompok HAM telah berulang kali menegaskan mereka akan melakukan parade pada Sabtu, 17 September 2022, meskipun sejumlah otoritas menyerukan agar dibatalkan.
Gay adalah hal yang legal di Serbia, namun pernikahan sesama jenis tidak diperbolehkan. Sejumlah aktivis mengatakan kaum LGBT di sana dimusuhi dan mengalami diskriminasi.
Sumber: Reuters
Baca juga: PM Singapura Membolehkan Hubungan Seks Kaum Gay
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.