TEMPO.CO, Jakarta - Kaisar Jepang Naruhito berencana menghadiri acara pemakaman Ratu Elizabeth II, begitu juga dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Kalau jadi, maka ini akan menjadi perjalanan Naruhito pertama ke luar negeri sejak naik tahta pada Mei 2019.
Selain itu, permaisuri Masako juga sudah mengutarakan niatnya ingin ikut menghadiri acara pemakaman Ratu Elizabeth II. Media di Jepang NTV, TBS dan media lainnya pada Jumat, 9 September 2022, mewartakan pemerintah Jepang saat ini sedang mengatur perjalanan tersebut.
Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako menyapa simpatisan dalam penampilan perdananya ke publik di Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang 4 Mei 2019. Naruhito resmi menjadi penguasa monarki tertua dunia setelah sang ayah, Kaisar Akihito, resmi turun takhta. REUTERS/Issei Kato
Acara pemakaman Ratu Elizabeth II akan diselenggarakan dalam tempo kurang dari seminggu lagi. Dengan begitu, Kishida berencana menghadiri acara pemakaman Ratu sebelum bertolak ke New York untuk menghadiri rapat Dewan Keamanan PBB pada bulan ini.
Kerajaan Inggris dan kekaisaran Jepang memiliki hubungan yang sudah lama terjalin. Kekaisaran JEoang pernah di undang ke Inggris oleh Ratu Elizabeth II pada 2020. Namun kunjungan itu terpaksa dibatalkan karena pandemi Covid-19.
Ratu Elizabeth II pun pernah mengunjungi Jepang pada 1975 untuk menemui Kaisar Hirohito. Kishida mengatakan Ratu Elizabeth II telah memberikan sebuah kontribusi besar terhadap penguatan hubungan Jepan dan Inggris.
Kaisar Naruhito, yang sekolah di Universitas Oxford pada 1980-an, mengaku merasakan kesedihan yang mendalam atas kematian Ratu Elizabeth II. Permaisuri Masako juga berkuliah di Universitas Oxford, Inggris.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga mengatakan akan menghadiri acara pemakaman Ratu Elizabeth II, yang tercatat sebagai Ratu pemegang tahta terlama dalam Kerajaan Inggris, yakni 7 dekade. Kaisar dan Permaisuri Jepang berkabung selama tiga hari sejak Jumat, 9 September 2022 karena mereka merasakan kesedihan yang mendalam dan belasungkawa yang tulus.
Buckingham Palace menggambarkan Ratu Elizabeth II mengalami apa yang disebut masalah gerak episodik sejak akhir tahun lalu. Kondisi ini membuatnya jarang muncul ke muka publik.
Ratu Elizabeth II naik tahta setelah kematian ayahnya, Raja George VI pada 6 Februari 1952. Saat naik tahta, usianya baru 25 tahun
Sumber: Reuters
Baca juga: Ratu Elizabeth II Memperjuangkan Keseteraan Wanita di Kerajaan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.