Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dubes Rusia Soal Gorbachev: Uni Soviet Pecah, Ia Tak Melakukan yang Terbaik

Reporter

image-gnews
Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers setelah pembicaraan bilateral dengan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder di Istana Schloss Gottorf di kota Schleswig, Jerman utara, Jerman, 21 Desember 2004. Gorbachev  meninggal pada Selasa 30 Agustus 2022 dalam usia 91 tahun. REUTERS/Christian Charisius/File Foto
Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers setelah pembicaraan bilateral dengan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder di Istana Schloss Gottorf di kota Schleswig, Jerman utara, Jerman, 21 Desember 2004. Gorbachev meninggal pada Selasa 30 Agustus 2022 dalam usia 91 tahun. REUTERS/Christian Charisius/File Foto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva angkat bicara tentang pemimpin terakhir Uni Soviet Mikhail Gorbachev yang meninggal dunia pekan lalu. Semasa hidupnya, Gorbachev dianggap pahlawan di Eropa namun tak sepenuhnya dicintai di negeri sendiri. 

Dalam keterangannya kepada wartawan di rumah dinasnya, pada Rabu, 7 September 2022, Vorobieva menjelaskan tentang Gorbachev. Dia mengatakan Gorbachev adalah tokoh kontroversial yang menyebabkan pecahnya Uni Soviet.

Sebelum Uni Soviet bubar, masyarakatnya hidup aman, stabil, dan bangga terhadap negaranya sendiri. "Saya seorang diplomat muda saat Gorbachev masih menjadi pemimpin. Uni Soviet memang bukan masyarakat yang ideal, namun kami tidak seburuk seperti yang digambarkan Barat. Kami menikmati kehidupan yang aman, stabil, bangga dengan negaranya sendiri, yakin terhadap masa depan, menikmati fasilitas kesehatan gratis, pendidikan gratis, dan memiliki nilai." ujar Vorobieva.

Vorobieva mengungkapkan, Gorbachev tidak melakukan yang terbaik. Perpecahan Uni Soviet adalah hasil dari tindakannya. "Dia bisa melakukan yang terbaik, karena hasilnya adalah perpecahan Uni Soviet. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa itu adalah tragedi besar bagi semua orang dibekas Uni Soviet," ujarnya. 

Bagi masyarakat Rusia, tahun 1990-an adalah salah satu periode paling tragis yang pernah terjadi. Bahkan hal itu juga kemungkinan dirasakan oleh masyarakat di negara-negara bekas wilayah Uni Soviet. "Apa yang terjadi pada Ukraina sekarang, juga bagian dari akibat atas apa yang dilakukan Gorbachev sebelumnya," ujar Vorobieva diakhir wawancara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyesali runtuhnya Uni Soviet di era Gorbachev. Lima tahun setelah mengambil alih kekuasaan pada tahun 2000, Putin menyebut pecahnya Uni Soviet sebagai bencana geopolitik terbesar abad ke-20.

Putin membutuhkan lebih dari 15 jam setelah kematian Gorbachev untuk menerbitkan pesan belasungkawa. Ia mengatakan Gorbachev memiliki dampak besar pada jalannya sejarah dunia. Ia juga mengatakan sangat memahami bahwa reformasi diperlukan untuk mengatasi masalah Uni Soviet pada tahun 1980-an. Putin sendiri memutuskan tak hadir di pemakaman Gorbachev dengan alasan sibuk. 

Baca: Putin: Dolar AS, Euro dan Pound Sterling Kini Tak Laku, Beralih ke Yuan

NESA AQILA | DEWI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Puji Ketangguhan Hizbullah Meski Diserang Israel

7 jam lalu

Seorang tentara Israel membawa peluru di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, di Israel utara, 7 Oktober 2024. REUTERS/Gil Eliyahu
Rusia Puji Ketangguhan Hizbullah Meski Diserang Israel

Rusia mengatakan HIzbullah tetap beroperasi seperti biasa di tengah gempuran Israel.


Putin Berulang Tahun ke-72, Terima Ucapan Selamat Bak Tsar Rusia

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan murid-murid selama pelajaran
Putin Berulang Tahun ke-72, Terima Ucapan Selamat Bak Tsar Rusia

Presiden Vladimir Putin berulang tahun ke-72 pada Senin 7 Oktober 2024. Ia telah menjadi pemimpin terpenting Rusia selama hampir seperempat abad.


Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

6 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat. Freepik.com/Standret
Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan


Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

6 hari lalu

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.


Peringatan Hari Penyatuan Jerman Digelar di Jakarta, Bagaimana Sejarahnya?

7 hari lalu

Seorang pejalan kaki berjalan melewati bagian-bagian Galeri Sisi Timur, bagian terbesar yang tersisa dari bekas Tembok Berlin, di Berlin, Jerman, 19 September 2019. Kamis 3 Oktober adalah Hari Persatuan Jerman dan juga sebagai pengingat runtuhnya Tembok Berlin pemisah Jerman Barat dan Jerman Timur. REUTERS/Fabrizio Bensch
Peringatan Hari Penyatuan Jerman Digelar di Jakarta, Bagaimana Sejarahnya?

Kedutaan Besar Jerman menggelar peringatan Hari Penyatuan Jerman yang diperingati setiap 3 Oktober.


Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

7 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y


Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

8 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatna. towardscience.com
Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengklaim Rusia masuk negara-negara terdepan dalam mengembangkan kecerdasan buatan.


Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

10 hari lalu

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) Samarkand, Uzbekistan, Sabtu 21 September 2024. Dok. PDIP
Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

Megawati Soekarnoputri memberikan kuliah umum di Universitas St. Petersburg, Rusia. Menyampaikan pesan perdamaian dan mengajak bertukar ilmu pengetahuan.


Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

10 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara pada 13 Juli 2023. Media pemerintah melaporkan, mengatakan senjata itu adalah inti dari kekuatan serangan nuklirnya dan peringatan bagi Amerika Serikat dan musuh lainnya. KCNA via REUTERS
Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

Rusia memperingatkan Barat bahwa mereka bisa menggunakan senjata nuklir jika diserang. Selain Rusia, deretan negara yang memiliki senjata nuklir terbanyak.


Rusia Minta Israel Hentikan Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata AS

10 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Sumber: aa.com.tr
Rusia Minta Israel Hentikan Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata AS

Menlu Rusia meminta agar pembunuhan warga Palestina dengan senjata AS dihentikan oleh Israel. Hukuman kolektif massal tak bisa diterima.