TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah dokumen yang menggambarkan pertahanan militer pemerintah asing, termasuk kemampuan nuklirnya, ditemukan dalam pencarian FBI bulan lalu di rumah mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Florida.
Hal ini terungkap dalam laporan di The Washington Post seperti dilansir Al Jazeera Rabu 7 September 2022.
Mengutip keterangan sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui kasus tersebut, beberapa dokumen yang ditemukan di rumah Trump di Mar-a-Lago sangat rahasia. Sehingga, hanya presiden dan pejabat tingkat kabinet yang akan diizinkan memberi wewenang kepada pejabat pemerintah lain untuk mengaksesnya.
Sumber dari The Post tidak menyebut nama negara yang kemampuan pertahanan dan nuklirnya disebutkan dalam dokumen tersebut. Dokumen semacam itu disebut memerlukan izin khusus berdasarkan kebutuhan untuk mengetahuinya.
The Post melaporkan tidak mengetahui juga rincian informasi mengenai lokasi dokumen yang sangat sensitif itu ditemukan di rumah Trump atas jenis keamanan apa. Perwakilan Trump dan Departemen Hukum tidak segera menanggapi permintaan komentar dari kantor berita Reuters.
Direktur Intelijen Nasional Avril Haines mengatakan akhir bulan lalu dia akan melakukan “peninjauan klasifikasi” dari dokumen yang disita oleh penyelidik selama pencarian di Mar-a-Lago. “Serta penilaian Komunitas Intelijen (IC) tentang potensi risiko terhadap keamanan nasional yang akan dihasilkan dari pengungkapan dokumen yang relevan”.
Departemen Hukum AS sedang menyelidiki Trump karena menghapus catatan pemerintah dari Gedung Putih setelah ia meninggalkan kantor pada Januari 2021 dan menyimpannya di tanah miliknya di Florida.
Trump dan sekutunya telah membantah melakukan kesalahan, dengan mengatakan di berbagai kesempatan bahwa beberapa dokumen mungkin telah dihapus secara tidak sengaja dari Gedung Putih, atau mengklaim bahwa Trump telah membuka rahasia dokumen tersebut.
Pada Senin lalu, seorang hakim federal menyetujui permintaan Trump untuk menunjuk seorang master khusus. Petugas ini akan meninjau catatan yang disita dalam pencarian FBI, sebuah langkah yang kemungkinan akan menunda penyelidikan kriminal Departemen Hukum.
Ketika agen FBI menggeledah rumah Trump di Mar-a-Lago pada 8 Agustus, mereka menemukan materi yang sangat sensitif. Mereka dan tim Depatemen Hukum yang melakukan peninjauan bahkan disebut memerlukan izin tambahan sebelum diizinkan untuk meninjau dokumen tertentu.
FBI menggeledah rumah Trump setelah peninjauan catatan "sangat rahasia" yang akhirnya diserahkan Trump kepada pihak berwenang pada Januari setelah berbulan-bulan bolak-balik dengan Administrasi Arsip dan Catatan Nasional.
15 kotak yang diserahkan Donald Trump ditemukan berisi 184 dokumen bertanda confidential, secret, dan top secret. Setelah diminta dari FBI, pengacara Trump akhirnya menyerahkan 38 dokumen rahasia tambahan.
Baca juga: FBI Temukan 11 Ribu Lebih Dokumen Negara di Rumah Donald Trump
REUTERS | AL JAZEERA