TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Ukraina pada Selasa, 6 September 2022, menembak lima rudal jelajah Rusia. Sebagian besar dari lima rudal tersebut berada di wilayah selatan. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak menjelaskan soal klaim kesuksesan baru militer Ukraina di wilayah timur, yang diisyaratkan pejabat sebelumnya.
“Pagi ini, lima dari enam rudal jelajah Rusia X-101 sudah ditembak. Ini sebuah kerugian besar bagi Rusia dan menyelamatkan banyak nyawa warga Ukraina. Empat dari rudal yang ditembak tersebut, berada di wilayah selatan,” kata Zelensky.
Reuters belum bisa memverifikasi secara independen pernyataan Zelensky itu. Rusia pun belum memberikan pernyataan terkait hal ini.
Militer Ukraina bersiap menembakkan meriam antipesawat ZU-23-2 saat berada di posisi garis depan di wilayah Kharkiv, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut di Ukraina 24 Agustus 2022. REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy
Kendati Ukraina belum memberikan keterangan lengkap, sejumlah unggahan di media sosial dari blogger militer dan saksi mata melaporkan ada pertempuran di sekitar Balakiia, yakni sebuah kota di wilayah timur dengan populasi 27 ribu jiwa. Secara geografis, Balakiia terletak di antara Kharkiv dan Izyum.
Izyum adalah sebuah kota di Rusia. Di sana ada sebuah stasiun kereta yang biasanya menjadi penghubung bagi Moskow dalam mengirim tentara-tentaranya.
Melalui Twitter, seorang penasehat Presiden Ukraina menyebut pernyataan Zelensky tersebut adalah kabar bagus terkait operasi di wilayah Kharkiv.
Reuters belum bisa memverifikasi laporan di Twitter tersebut secara independen. Sedikit informasi soal serangan di selatan Kherson karena Pemerintah Ukraina melarang wartawan meliput ke sana. Ukraina hanya memberikan press rilis.
Rusia mengatakan telah mengikis serangan di Kherson. Namun Ukraina melaporkan sebaliknya, mereka yang sukses menumpas Rusia.
Sejumlah ahli bidang militer dari negara-negara Barat mengatakan tujuan Ukraina hadir di wilayah selatan adalah untuk menjebak ribuan tentara Rusia di tepi barat sungai Dnipro dan menghancurkan jalur suplai mereka.
Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia
Sumber: Reuters
Baca juga: Top 3 Dunia: Rusia Komentari Terpilihnya Liz Truss, Batas Harga Minyak Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini