TEMPO.CO, Jakarta - Israel telah memanggil pulang duta besarnya untuk Maroko, David Govrin, atas tuduhan pelecehan seksual dan korupsi, media Israel melaporkan.
Kementerian luar negeri Israel mengkonfirmasi penarikan kembali pria berusia 58 tahun itu kepada surat kabar Israel Yedioth Ahronoth pada Selasa. “Duta besar untuk Maroko [telah dipanggil kembali] karena tuduhan pelecehan seksual, pelecehan dan korupsi".
Govrin adalah penutur bahasa Arab yang fasih dan sebelumnya menjabat sebagai duta besar untuk Mesir dari 2016 hingga Agustus 2020. Dia akan tetap berada di Israel sambil menunggu penyelidikan kementerian atas tuduhan terhadapnya, kata surat kabar itu.
Televisi Israel KAN mengatakan pihak berwenang Israel sedang "menyelidiki keluhan atas dugaan tindakan yang dilakukan pada perwakilan Israel di Maroko".
Televisi ini juga menyebut dugaan kejahatan lain dari pengusaha Sami Cohen yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan untuk pejabat senior Israel” di Maroko. Menurut laporan media, pengusaha itu diduga mengatur pertemuan untuk pejabat senior Israel dengan perwakilan resmi Maroko, meskipun tidak memegang posisi resmi apa pun.
Menurut The Times of Israel, kementerian luar negeri juga sedang menyelidiki pencurian "hadiah berharga" dari Pengadilan Kerajaan Maroko selama perayaan ulang tahun berdirinya Israel. Hadiah tersebut harus didaftarkan dan diserahkan kepada pemerintah, tetapi barang tersebut tampaknya telah hilang tanpa catatan.
Keluhan yang paling serius adalah bahwa “seorang pejabat senior Israel” di misi Maroko telah mengeksploitasi secara seksual beberapa wanita lokal. Hal ini dapat menyebabkan insiden diplomatik yang parah dengan Maroko. Ada juga keluhan pelecehan seksual di dalam misi.
Jika tuduhan itu terbukti benar, insiden diplomatik serius dalam hubungan antara Israel dan Maroko dapat dipicu.
Maroko menjadi negara Arab ketiga yang menormalkan hubungan dengan Israel di bawah kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat pada tahun 2020, bergabung dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain. Sebagai imbalannya, AS – di bawah mantan Presiden Donald Trump – mengakui klaim Maroko atas Sahara Barat.
Baca juga: Panglima Militer Israel Lakukan Kunjungan Perdana ke Maroko
AL JAZEERA