TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengusaha Malaysia yang menjadi tersangka skandal dugaan suap besar di Angkatan Laut AS lolos dari tahanan rumah menjelang hukumannya dijatuhkan dengan memotong gelang kaki pemantaunya, demikian dilaporkan San Diego Union-Tribune, Senin, 5 September 2022.
Leonard Glenn Francis, yang dikenal sebagai "Fat Leonard," memotong gelang kaki GPS-nya pada Minggu pagi. Ketika polisi pergi ke rumahnya, mereka menemukannya kosong, lapor surat kabar itu, mengutip Wakil Pengawas Kejaksaan AS Omar Castillo.
Jaksa mengatakan bahwa sebagai imbalan untuk kontrak, Francis menghadiahi perwira Angkatan Laut dengan uang tunai, makanan gourmet, cerutu mahal, cognac langka, dan pesta seks liar di hotel-hotel mewah.
Penegakan hukum setempat dan Layanan Investigasi Kriminal Angkatan Laut berpartisipasi dalam pencarian, kata Union-Tribune.
"Dia merencanakan ini, itu pasti," kata Castillo. Para tetangga melaporkan bahwa mereka telah melihat truk yang bergerak masuk dan keluar dari rumahnya dalam beberapa hari terakhir, kata Castillo.
Leonard, yang bekerja sama dengan penyelidik AS, dibebaskan dengan cuti medis dan berada di bawah tahanan rumah dan akan dijatuhi hukuman pada 22 September, kata Union-Tribune.
Pada 2015 Leonard mengaku bersalah karena menyuap pejabat Angkatan Laut sebagai bagian dari skema penyuapan dan penipuan luas melibatkan perusahaannya di Singapura, Glenn Defense Marine Asia, yang melayani kapal di Armada Pasifik Angkatan Laut.
Departemen Kehakiman AS, yang menyebut skema itu sebagai penipuan kolosal dan merugikan Angkatan Laut AS puluhan juta dolar, mengajukan tuntutan terhadap lebih dari 30 orang, banyak di antaranya mengaku bersalah atau dihukum di pengadilan.
Reuters