TEMPO.CO, Jakarta -
Sedikitnya 35 warga sipil tewas dan 37 lainnya terluka di Burkina Faso utara pada Senin, 5 September 2022, ketika sebuah kendaraan dalam konvoi menabrak alat peledak improvisasi (IED), kata pemerintah sementara dalam sebuah pernyataan.
Konvoi pasokan yang dikawal menuju ibu kota, Ouagadougou, menghantam IED antara kota utara Djibo dan Bourzanga, daerah di mana kelompok militan terkait ISIS atau Al-Qaeda meningkatkan serangan terhadap desa-desa, polisi dan pos-pos militer sejak 2015.
"Pengawal dengan cepat mengamankan perimeter dan mengambil tindakan untuk membantu para korban," kata pemerintah militer dalam sebuah pernyataan.
Ketidakamanan meningkat di Sahel Afrika Barat selama dekade terakhir ketika kelompok-kelompok yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda dan Negara Islam ISIS telah menguasai wilayah, membunuh ribuan dan menggusur lebih dari satu juta orang meskipun ada kehadiran pasukan asing dan penjaga perdamaian PBB.
Frustrasi tentang serangan spiral memicu kudeta militer terhadap mantan presiden Burkina Faso Roch Kabore pada bulan Januari. Namun tingkat kekerasan tetap tinggi.
Hampir satu dari 10 orang di Burkina Faso telah mengungsi akibat konflik dan kerawanan pangan yang parah hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2021 karena ladang dan ternak ditinggalkan, menurut Dewan Pengungsi Norwegia.
Reuters