TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan hasil sejumlah investigasi atas tewasnya wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh, disimpulkan bahwa Abu Akleh kemungkinan kena tembakan yang tidak disengaja dan tidak ditargetkan oleh seorang tentara Israel. Shireen tewas pada 11 Mei 2022 saat sedang meliput sebuah operasi militer Israel di Kota Jenin, Tepi Barat.
Abu Akleh adalah wartawan berdarah Amerika Serikat – Palestina. Kematian kuli tinta saat bertugas itu, telah membuat guncang masyarakat internasional.
Petugas keamanan Israel memukuli keluarga dan kerabat yang membawa peti mati reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh dalam serangan Israel di Jenin di Tepi Barat, saat pemakamannya di Yerusalem, 13 Mei 2022. Pemukulan ini menambah kemarahan warga Palestina atas pembunuhan Abu Akleh, yang mengancam akan memicu kekerasan yang meningkat sejak Maret. REUTERS/Ammar Awad
Militer Israel mengatakan tentara Israel melakukan sejumlah operasi di Jenin, yang sedang diselimuti ketegangan hingga hujan tembakan dari Isael dan Palestina. Tembakan juga diarahkan ke tempat Abu Akleh berada.
Ketika itu, dia sedang berdiri sekitar 200 meter dari posisi tentara Israel. Dia lalu tanpa disengaja terkena tembakan IDF, yang sebenarnya hendak diarahkan ke sejumlah target, yakni sekelompok laki-laki Palestina bersenjata. Saat penembakan, tentara Israel juga tak mampu mengidentifikasi kalau Abu Akleh adalah seorang wartawan.
“Dikatakan ada sebuah kemungkinan kalau Ms. Abu Akleh secara tak sengaja tertembak oleh senjata IDF yang hendak diarahkan ke militan Palestina. Ada kemungkinan pula, kalau tembakan yang dilepaskan militan Palestina tersebut, juga mengenai Abu Akleh,” Demikian keterangan militer Israel.
Wajah Abu Akleh sangat mudah dikenali karena dia rutin melaporkan konflik Isreal – Palestina selama dua dekade terakhir. Kematian Abu Akleh telah memicu kemarahan dunia, khususnya setelah polisi memukuli sejumlah orang yang berduka di acara pemakamannya di Kota Yerusalem.
“Semua bukti, fakta-fakta dan investigasi yang telah dilakukan membuktukan kalau Israel adalah pelaku, yang telah menewaskan Shireen dan Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan ini,” kata Nabil Abu Rudeineh, Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Hasil investigasi Israel berdasarkan wawancara pada sejumlah tentara IDF, analisis di TKP, rekaman suara dan video. Hasil investigasi menemukan sangat sulit untuk menemukan sumber tembakan yang menewaskan Abu Akleh.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jaksa Palestina: Tentara Israel Sengaja Tembak Jurnalis Al Jazeera Abu Akleh
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini