TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Palestina menyebut tentara Israel membunuh seorang warga Palestina dalam bentrokan di Tepi Barat pada Senin, 5 September 2022. Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk 'eksekusi' pembunuhan itu.
Terkait hal ini, militer Israel hanya mengatakan tentaranya menangkap lima orang yang dicurigai melakukan aktivitas terorisme, yang muncul di tengah kerusuhan di sekitar kota Jenin.
"Para perusuh melempar batu, alat peledak dan bom molotov ke pasukan keamanan Israel dan tembakan terdengar di daerah itu. Para tentara merespons dengan membalas tembakan itu," demikian keterangan Militer Israel seperti dilansir Reuters.
Warga Palestina sebelumnya dilaporkan menembaki sebuah bus asal Israel pada Minggu, 4 September 2022, saat bus melaju di jalan raya di Tepi Barat. Otoritas militer dan medis Israel menyatakan, penyerangan itu melukai lima tentara dan sopir bus.
Pihak berwenang Israel memastikan, dua laki-laki bersenjata, yang diduga pelaku penyerangan, ditahan ketika mereka mencoba melarikan diri.
Insiden itu terjadi di jalur yang menghubungkan Jenin dan Nablus, yakni kota di Palestina yang dikecamuk serangan mematikan Israel selama berbulan-bulan.
Militer Israel juga mengatakan pada Minggu malam, 4 September 2022, ada empat tentara Israel luka-luka ketika sebuah alat peledak dilemparkan ke pos mereka di dekat kota Nabi Saleh, Palestina.
Dilansir dari Al Jazeera, Hamas mengatakan serangang itu adalah bukti Israel gagal menghentikan operasi perlawanan oleh warga Palestina. Namun belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas penembakan tersebut.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz berjanji pasukan Israel segera mengejar dan menangkap dua tersangka penyerangan bus pada hari Minggu kemarin. Sementara Kepala Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Parlemen Israel, Ram Ben-Barak berharap ada kesepakatan damai dengan otoritas Palestina. Namun dia menyadari prospek sulit dicapai untuk saat ini.
Meningkatnya ketegangan di wilayah perbatasan Israel dan Palestina, dipicu beberapa serangan mematikan oleh warga Palestina di sejumlah kota pada Maret dan Mei 2022. Sejauh ini, total 97 warga Palestina tewas. Angka tersebut termasuk di antaranya para pasukan, warga sipil, dan mereka yang tertembak dalam bentrokan dengan pasukan Israel.
Kekerasan telah menambah hambatan upaya kemerdekaan Palestina. Perundingan yang disponsori Amerika Serikat dengan Israel terhenti pada 2014. Walhasil, prospek kebangkitan ekonomi pun redup, dan Pemerintahan Otoritas Palestina (PA) yang didukung Barat juga telah melihat kredibilitas domestiknya melemah. PA sejauh ini menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di Tepi Barat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Warga Palestina Tembaki Bus Tentara Israel, 6 Orang Cedera
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini