TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Ekonomi Uni Eropa Paolo Gentiloni menyatakan Eropa siap jika Presiden Rusia Vladimir Putin menghentikan pengiriman gas dari Rusia. Dia mengatakan, Eropa memiliki kapasitas penyimpanan dan strategi penghematan energi.
"Kami sangat siap untuk melawan penggunaan senjata gas Rusia yang ekstrem," katanya kepada wartawan di sela-sela forum ekonomi yang diselenggarakan oleh The European House - Ambrosetti, dikutip dari NDTV, Senin, 5 September 2022.
"Kami tidak takut dengan keputusan (Presiden Rusia Vladimir) Putin, kami meminta Rusia untuk menghormati kontrak, tetapi jika tidak, kami siap untuk bereaksi," ujarnya menambahkan.
Raksasa gas Rusia Gazprom menyatakan pada Jumat, 2 September 2022, bahwa pipa Nord Stream yang menghubungkan Rusia ke Jerman utara akan sepenuhnya dihentikan sampai turbin diperbaiki. Rencana awal, pipa akan kembali beroperasi setelah perawatan selama tiga hari.
Negara-negara G7 telah mengumumkan kebijakan pembatasan harga pada ekspor minyak Rusia. Kremlin mengatakan akan berhenti menjual minyak ke negara mana pun yang menerapkan pembatasan tersebut. Penutupan saluran gas utamanya ke Nord Stream I Jerman, juga merupakan reaksi atas kebijakan tersebut.
Sanksi Barat Hentikan Pasokan Gas Moskow
Moskow telah menilai penghentian itu karena sanksi Barat akibat perang Rusia Ukraina dan masalah teknis untuk gangguan energi. Sementara negara-negara Eropa yang telah mendukung Kyiv, baik dengan dukungan diplomatik atau pun militer, menuduh Rusia mempersenjatai pasokan energi.
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada Jumat, 2 September 2022, bahwa membatasi harga gas yang diimpor melalui pipa dari Rusia itu sudah waktunya. Ia mendukung langkah yang dianjurkan oleh Perdana Menteri Italia Mario Draghi.
Gentiloni mengatakan, di Uni Eropa penyimpanan gas saat ini mencapai sekitar 80 persen, berkat diversifikasi pasokan. Situasinya sendiri bervariasi dari satu negara ke negara lain. Ia menegaskan pihaknya senantiasa mendukung Ukraina.
Zelensky Memperingatkan Eropa soal Tantangan di Musim Dingin
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan soal tantangan musim dingin yang akan datang di tengah perkembangan di medan perang. "Rusia sedang mempersiapkan pukulan energi yang menentukan pada semua orang Eropa untuk musim dingin ini," katanya dalam pidato video harian pada Sabtu, 3 September 2022, merespon penutupan pipa Nord Stream ke Eropa.
Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Minggu, 4 September 2022, mengatakan bahwa pemerintahnya telah merencanakan penghentian total pengiriman gas pada Desember mendatang. Ia menjanjikan langkah-langkah untuk menurunkan harga dan mengikat manfaat sosial dengan inflasi. "Rusia bukan lagi mitra energi yang dapat diandalkan," kata Scholz dalam konferensi pers di Berlin.
Pada Minggu, 4 September 2022, Finlandia dan Swedia mengumumkan rencana untuk menawarkan miliaran dolar kepada perusahaan listrik untuk menghindari ancaman kebangkrutan di tengah krisis.
Sebagai tanggapan, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menuduh Jerman sebagai musuh Rusia. "Dengan kata lain, Jerman telah mendeklarasikan perang hibrida terhadap Rusia," katanya.
Baca: AS Tuduh Rusia Gunakan Energi untuk Tekan Eropa, Pipa Gazprom Belum Dibuka
NDTV | REUTERS