TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terguling Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa kembali ke Kolombo pada Sabtu dini hari, 3 September 2022, setelah melarikan diri ke luar negeri pada Juli, kata seorang pejabat senior keamanan.
Rajapaksa mengundurkan diri setelah pengunjuk rasa yang marah oleh krisis ekonomi bekepanjangan, menyerbu kantor dan kediamannya.
Dia melarikan diri ke Singapura melalui Maladewa dan kemudian menghabiskan beberapa minggu terakhir di Thailand.
Lebih dari 50 hari dia di luar negeri. Upayanya mendapatkan suaka tidak berhasil. Sejumlah sumber mengatakan, ia pulang kampung karena tingginya biaya tinggal di Thailand.
Warga Sri Lanka masuk kolam renang di istana presiden. Reuters
Rajapaksa yang melarikan diri pada 13 Juli 2022, Gotabaya Rajapaksa, pernah memerintah Sri Lanka dengan tangan besi. Selama dalam pelariannya, ia tidak pernah bicara ke publik.
Masih belum jelas apakah kembalinya dia ke negara kepulauan berpenduduk 22 juta itu akan memicu demonstrasi lebih lanjut.
Setelah tinggal sementara di Maladewa, Singapura dan Thailand, Rajapaksa mungkin telah kehabisan negara yang mengizinkannya masuk atau tinggal, kata para analis.
Dan menurut sumber yang dikutip oleh Reuters pada 23 Agustus, biaya untuk mempertahankan gaya hidupnya di luar negeri - termasuk jet pribadi, suite presiden dan keamanan - telah meningkat menjadi ratusan ribu dolar.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi tentang keberadaannya setelah tiba di Kolombo.
Reuters | CNN