TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita Afghanistan menuduh seorang pejabat senior Taliban memaksanya menikah dan berulang kali memperkosanya dalam sebuah video yang viral di media sosial pekan ini.
Wanita yang mengidentifikasi dirinya hanya dengan nama depannya, Elaha, menangis ketika dia menggambarkan dipukuli dan diperkosa oleh mantan juru bicara kementerian dalam negeri Taliban Saeed Khosti seperti dilansir The Independent Jumat 2 September 2022.
Dalam video tersebut, Elaha meminta untuk diselamatkan dari apartemen di Kabul di mana dia mengklaim bahwa Taliban telah mengurungnya. “Ini mungkin kata-kata terakhir saya. Dia akan membunuh saya, tetapi lebih baik mati sekali daripada mati setiap waktu, ”katanya dalam video, yang muncul pada Selasa.
“Saeed Khosti setiap malam memperkosa saya," katanya dalam video tersebut. Video Elaha dibagikan secara luas di grup Facebook, Twitter, dan WhatsApp.
Ia mengidentifikasi dirinya sebagai mahasiswa kedokteran di Universitas Kabul dan putri seorang jenderal dinas intelijen pada pemerintahan Afghanistan sebelumnya.
FRANCE 24 memverifikasi akun Elaha melalui dua narasumber yaitu Mukhtar Wafaei, seorang jurnalis Afghanistan yang berbicara dengannya secara langsung pada 30 Agustus, dan Huda Khamoush, seorang aktivis hak-hak perempuan Afghanistan.
Elaha mengatakan Khosti telah memaksanya untuk menikahinya enam bulan lalu, ketika dia masih menjabat sebagai juru bicara kementerian Taliban. Dia mengklaim Khosti mencoba menikahkan saudara perempuannya dengan pejabat Taliban lainnya, tetapi keluarganya berhasil meninggalkan Afghanistan.
Selain itu, Elaha menuding Khosti memukulinya setiap malam.“Dia juga mengambil banyak video telanjang saya dan mengancam akan mempublikasikannya jika saya kabur,” ujarnya.
Pada satu saat, lukanya sangat parah sehingga dia dibawa ke rumah sakit.
Seorang pekerja medis mengirim video pendek tentang dia ke Khamoush, yang mempostingnya di Twitter mengatakan bahwa Khosti telah memukuli wanita muda itu dan memaksanya untuk menikah dengannya.
“Saya menerbitkan video itu, tetapi sayangnya itu tidak mendapat banyak perhatian pada saat itu,” kata Khamoush kepada France 24 Observers.
Pada Rabu, Khosti mengkonfirmasi bahwa dia telah menikahi Elaha, tetapi membantah melakukan kesalahan. "Kami menikah atas permintaannya dan saya tiak pernah memukulinya," tulisnya di Twitter.
Khosti menegaskan dirinya telah menceraikan Elaha karena menistakan agama, tuduhan yang dapat membuat pelakunya terancam hukuman mati.
Meski beberapa media melaporkan pada 31 Agustus bahwa Elaha ditangkap, para aktivis Afghanistan mengatakan dia berada di lokasi yang aman untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga. Pejabat Taliban juga membantah sebuah tweet yang mengumumkan penangkapan Elaha.
Baca juga: Hati Angelina Jolie untuk Perempuan-perempuan Afghanistan
THE INDEPENDENT | FRANCE24