TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Libya pada Rabu lalu mengungkapkan bahwa 15 jasad telah ditemukan di dua kuburan massal di kota pesisir Sirte.
Lewat pernyataan Otoritas Umum untuk Penelitian dan Identifikasi Orang Hilang. dua kuburan itu ditemukan di kebun Rumah Sakit Ibn Sina berkat petunjuk dari Kantor Jaksa Distrik Sirte seperti dilansir Anadolu.
Menurutnya, tim forensik akan melakukan pemeriksaan jasad tersebut guna mengidentifikasi mereka.
Satu kuburan massal berisi tujuh mayat sementara yang lain berisi delapan, katanya, seraya menambahkan sampel DNA mereka akan dibandingkan dengan kerabat dari orang hilang yang terdaftar.
Pada April, Otoritas mengumumkan penemuan 11 mayat tak dikenal dari kuburan massal di Sirte. Kota ini dulunya merupakan benteng ISIS, sebelum mereka diusir dari kota itu pada 2016 oleh mantan Pemerintah Kesepakatan Nasional yang didukung PBB.
Pada 17 Desember 2016 Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya (GNA) mengumumkan bahwa Sirte sepenuhnya terbebas dari kelompok teror ISIS.
Temuan kuburan massal sudah menjadi hal yang lumrah di Libya yang dilanda perang, terutama di Kota Tarhuna, bekas benteng panglima Khalifa Haftar. Menurut sumber resmi Libya, pasukan Haftar dan milisi yang bersekutu dengannya telah melakukan kejahatan perang dan genosida selama periode April 2019 - Juni 2020.
Baca juga: PBB Temukan 8 Kuburan Massal di Libya
ANADOLU | XINHUA
