TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Thailand memburu seorang penari perempuan yang merupakan YouTuber dengan nama panggilan Nutty. Ia diduga menipu jutaan dolar dari pengikutnya dengan kedok perdagangan valuta asing, menurut pihak berwenang, Rabu, 31 Agustus 2022.
Perempuan bernama lengkap Natthamon Khongchak, 29 tahun ini juga menggunakan nama alias Leah dan Suchata. Ia memiliki hampir 850.000 pengikut di platform berbagi video tersebut. Media lokal melaporkan kerugian diduga mencapai US$ 55 juta atau setara Rp 817 miliar dari 6.000 korban.
Sejauh ini 102 korban telah mengajukan pengaduan kepada pihak berwenang dengan total kerugian ditaksir 30 juta baht atau setara US$ 825.000, menurut wakil pengawas investigasi Biro Investigasi Kejahatan Siber Thailand Wattana Ketumpai.
Polisi menuduh bahwa Nutty mengiklankan kekayaan pribadinya di platform media sosial untuk menipu korban agar berpikir bahwa dia cepat kaya dari perdagangan valuta asing. "Penipuan ini mirip dengan skema Ponzi, tetapi perbedaannya adalah hubungan masyarakat dan metode penipuan," kata Wattana. "Mungkin akan ada lebih banyak keluhan (dari korban)."
Dia mengatakan beberapa korban mulai mengadukan kasusnya sejak awal 2021. Polisi sedang mengumpulkan bukti untuk mengajukan tuntutan atas penipuan, kejahatan komputer dan mendapatkan pinjaman dengan penipuan.
Pengadilan Bangkok telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Nutty awal bulan ini. Ada beberapa laporan bahwa dia telah melarikan diri dari Thailand ke Malaysia. Namun menurut Wattana, berdasarkan catatan imigrasi, dia tetap berada di Thailand meski keberadaannya tidak diketahui.
Akun YouTube dan Instagram-nya dipenuhi dengan video dance dan musik. Dalam posting Instagram terakhirnya dari 25 Mei, dia meminta maaf kepada para korban dan berjanji mengembalikan uang itu.
"Saya minta maaf karena telah menyusahkan dan mengecewakan banyak orang," katanya. "Saya ingin meminta maaf atas kejadian ini dari lubuk hati saya."
Baca: Prayuth Tetap Berkuasa sebagai Menhan Thailand
REUTERS