TEMPO.CO, Jakarta - Banjir bandang di Pakistan menyebabkan kerugian sekitar Rp148 triliun. Pemerintah Pakistan menyerukan komunitas dunia untuk membantu mengatasi dampak dari perubahan iklim itu. Banjir bandang yang tersebab hujan monsun itu menghanyutkan jalan, tanaman, infrastruktur dan jembatan.
Korban meninggal tercatat setidaknya 1.000 orang dalam beberapa pekan belakangan dan mempengaruhi lebih dari 33 juta warga. sekitar 15 persen penduduk negara itu. Warga mengalami kerugian materiel dan kehilangan mata pencaharian akibat banjir.
Fakta apa saja mengenai banjir bandang Pakistan?
1. Banjir terburuk
Menteri Perencanaan Pakistan Ahsan Iqbal mengatakan, banjir bandang menyebabkan kerugian 10 miliar dollar US atau setara Rp148 triliun. Ia menyerukan komunitas dunia untuk membantu Pakistan mengatasi dampak banjir bandang itu. Iqbal menjelaskan, bencana banjir bandang ini yang terburuk dibanding pada 2010.
2. WNI aman
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengonfirmasi tidak ada warga negara alias WNI yang menjadi korban banjir di beberapa wilayah Pakistan. Kementerian Luar Negeri mencatat, jumlah WNI di Pakistan berjumlah 1.267. Kebanyakan bertempat tinggal di Islamabad, Lahore, Karachi, Rawalpindi, Sialkot, Gujrat dan Peshawar.
3. Banyak korban jiwa
Korban meninggal akibat banjir yang melanda Pakistan telah melampaui 1.000 orang pada Ahad, 28 Agustus 2022. Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA) Pakistan menjelaskan, jumlah korban sejumlah 119 orang meninggal dalam 24 jam akibat banjir bandang itu. Tercatat dalam beberapa pekan belakangan banjir bandang ini telah mempengaruhi lebih dari 33 juta atau sekitar 15 persen penduduk negara itu. Sedikitnya 347 orang meninggal di Provinsi Sindh, Balochistan 238 orang, dan Khyber Pakhtunkhwa sebanyak 226 orang.
4. Sorotan dan bantuan dari berbagai negara
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif telah menunda perjalanan resmi ke Inggris agar bisa meminta bantuan dana dari negara-negara sahabat dan lembaga internasional.
Paus Fransiskus dalam kunjungan ke Italia meminta masyarakat internasional untuk membantu Pakistan. Paus asal Argentina itu menyerukan solidaritas internasional yang cepat dan murah hati.
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga berbicara dengan Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengenai situasi Pakistan saat ini akibat bencana.
Presiden Prancis Emmanuel Macron cuitan lewat akun Twitter mengenai dukungannya untuk Pakistan. "Prancis siap memberikan bantuan," katanya.
Pada Sabtu, 27 Agustus, Masyarakat Bulan Sabit Merah Qatar juga mengumumkan alokasi 100.000 dollar untuk para korban banjir.
Pada Senin, 29 Agustus 2022, Pemerintah Cina juga menyatakan akan memberikan bantuan kemanusiaan tambahan untuk Pakistan, termasuk uang tunai 300.000 dollar atau sekitar Rp4,4 miliar dan 25.000 tenda. Cina telah mengirim 4.000 tenda, 50.000 selimut, dan 50.000 terpal tahan air ke Pakistan.
Baca: Banjir, Kementerian Luar Negeri Pakistan Minta Bantuan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.