TEMPO.CO, Jakarta - Bentrokan hebat meletus di Baghdad, Irak yang menewaskan 17 orang pada Senin, 29 Agustus 2022. Kerusuhan terjadi setelah ulama Syiah Moqtada al-Sadr mengatakan akan mundur dari politik. "Dengan ini saya mengumumkan mundur," ujar al-Sadr di Twitter.
Pengumuman oleh Moqtada al-Sadr itu mendorong para loyalisnya menyerbu istana pemerintah dan berperang dengan kelompok-kelompok saingan. Saat malam tiba, terdengar tembakan senapan mesin dan ledakan. Tembakan pelacak membubung ke langit di atas Zona Hijau yang menampung kantor pusat pemerintah dan kedutaan asing.
Kerusuhan di Irak terjadi setelah pengumuman al-Sadr bahwa dia akan menarik diri dari semua aktivitas politik. Dia mengatakan keputusan itu sebagai tanggapan atas kegagalan para pemimpin dan partai Syiah lainnya untuk mereformasi sistem pemerintahan yang korup dan membusuk.
Al-Sadr mengatakan dia melakukan mogok makan sebagai protes terhadap penggunaan senjata oleh semua pihak. Kebuntuan politik antara al-Sadr dan saingan Muslim Syiah yang sebagian besar didukung oleh Iran telah memicu kerusuhan di Irak. Negara ini sedang pulih dari perang selama puluhan tahun, sanksi, perselisihan sipil dan korupsi endemik.
Sejak 2003, kelompok-kelompok Irak telah terlibat dalam konflik sektarian. Baru-baru ini, terjadi pula persaingan politik intra-sektarian dan intra-etnis.
Dalam kekerasan terakhir, terjadi bentrokan antara para pendukung Sadr, termasuk milisi bersenjata lengkap, melawan paramiliter saingan yang bersekutu dengan Iran dan pasukan keamanan. Setelah menang pada pemilu Oktober tahun lalu, Al-Sadr berupaya membentuk pemerintahan yang bebas dari kelompok-kelompok yang didukung Iran.
Para pejabat keamanan mengatakan beberapa bentrokan terjadi antara pejuang Brigade Perdamaian Sadr dan anggota pasukan keamanan Irak yang bertugas melindungi Zona Hijau. Bentrokan juga kemungkinan melibatkan milisi yang bersekutu dengan Iran.
Militer Irak mengumumkan jam malam tanpa batas. Pengunjuk rasa juga diminta meninggalkan Zona Hijau.
Baca: Masjid Menantu Nabi Muhammad di Irak Tertimpa Longsor, 7 Jemaah Tewas
REUTERS