TEMPO.CO, Jakarta - Dua pilot Air France terlibat perkelahian di dalam kokpit saat sedang terbang di atas wilayah Afrika. Akibatnya awak kabin dan seorang pramugari harus turun tangan untuk melerai perkelahian.
Kedua pilot Air France itu kini berada di bawah pengawasan setelah insiden yang dilaporkan terjadi pada Juni 2022 itu. Hal ini mendorong penyelidik Prancis untuk menangguhkan lisensi terbang pilot hingga penyelidikan selesai.
Menurut otoritas penerbangan, perkelahian itu tidak menghambat penerbangan. Pesawat berhasil mendarat selamat. Sementara para pilot diskors setelah berkelahi secara fisik di kokpit pada penerbangan Jenewa-Paris, menurut seorang pejabat Air France.
Media La Tribune dari Swiss melaporkan bahwa pilot dan kopilot berselisih tak lama setelah lepas landas. Mereka saling mencengkeram kerah setelah salah satu menabrak yang lain. Awak kabin pun ikut campur. Satu anggota awak kabin berada di kokpit mendampingi pilot selama penerbangan, menurut laporan itu.
Otoritas penerbangan menekankan pentingnya komitmen maskapai terhadap keselamatan. Berita tentang perkelahian kedua pilot muncul setelah badan investigasi udara Prancis, BEA, menerbitkan laporan tentang beberapa pilot Air France kurang teliti terhadap keselamatan penerbangan.
Pada Desember 2020, terjadi kebocoran bahan bakar pada penerbangan Air France dari Brazzaville di Republik Kongo ke Paris. Pilot pun mengalihkan rute pesawat namun tidak mematikan daya ke mesin atau mendarat sesegera mungkin. Padahal kedua hal itu harus dilakukan dalam prosedur kebocoran bahan bakar. Pesawat mendarat dengan selamat di Chad, tetapi laporan BEA memperingatkan bahwa mesin bisa saja terbakar.
Tiga kasus serupa juga terjadi antara 2017 hingga 2022. Dalam laporan BEA, beberapa pilot bertindak berdasarkan analisis mereka sendiri dibandingkan menggunakan protokol keselamatan.
Air France mengatakan sedang mengaudit keselamatan sebagai tanggapan. Air France juga berjanji mengikuti rekomendasi BEA, yang mengizinkan pilot untuk mempelajari penerbangan mereka sesudahnya dan membuat manual pelatihan lebih ketat tentang prosedur keselamatan.
Maskapai Air France mencatat bahwa mereka menerbangkan ribuan penerbangan setiap hari. Laporan itu hanya menyebutkan empat insiden keselamatan seperti itu.
Serikat pilot Air France bersikeras bahwa keamanan adalah yang terpenting bagi semua pilot dan membela tindakan pilot selama situasi darurat. BEA juga menyelidiki insiden pada April yang melibatkan penerbangan Air France dari bandara JFK New York. Pesawat saat itu mengalami masalah kontrol penerbangan saat akan mendarat di Paris.
Baca: Air France Mendarat Darurat karena Penumpang yang Mengganggu
AL JAZEERA