TEMPO.CO, Jakarta - Menteri pertahanan Australia Richard Marles memulai lawatan ke Eropa Senin 29 Agustus 2022 dengan salah satu fokusnya adalah konflik di Ukraina.
“Kunjungan saya ke Eropa terjadi pada saat perang di Ukraina telah menunjukkan pentingnya peningkatan kerja sama dengan mitra yang berpikiran sama, baik di Eropa maupun Indo-Pasifik,” katanya seperti dilansir Reuters Ahad lalu.
Marles mengatakan dia bertujuan untuk memperdalam hubungan pertahanan dengan Prancis, Jerman dan Inggris selama kunjungannya, dari 29 Agustus hingga 1 September, ke Benua Biru pekan ini.
Perjalanan itu, yang dimulai pada hari ini, akan menjadi yang pertama bagi pemerintah Partai Buruh yang berhaluan kiri-tengah sejak memenangkan pemilihan umum pada Mei.
Marles akan bertemu dengan rekan-rekannya selama misi, yang menurut pemerintah adalah kesempatan untuk menunjukkan komitmen Australia terhadap hubungan pertahanan Eropa yang lebih kuat.
Pemberhentian di Prancis diharapkan akan membantu "memulihkan dan memperbarui" hubungan bilateral mereka. Hubungan kedua negara memanas setelah Australia membatalkan secara sepihak pembelian kapal selam Prancis senilai miliar dollar.
Namun, Australia pada Juni telah mencapai penyelesaian 555 juta Euro dengan galangan kapal militer Prancis Naval Group. Canberra berharap penyelesaian itu akan membantu memperbaiki keretakan antara kedua negara, setelah kesepakatan itu dibatalkan demi kesepakatan baru dengan Amerika Serikat dan Inggris.
Australia membangun kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi AS dan Inggris di bawah aliansi baru yang disebut AUKUS. “Hubungan kami dengan Inggris adalah bersejarah dan saling menguntungkan, dan tercermin melalui komitmen berkelanjutan kami untuk AUKUS,” kata Marles dalam sebuah pernyataan.
Dalam lawatan ke Eropa, Menhan Australia juga akan berpartisipasi dalam pertemuan dengan perwakilan industri pertahanan di Jerman, sementara di Inggris ia akan mengunjungi galangan kapal.
Baca juga: Australia Bantu Rp 1 Triliun, Albanese: sampai Ukraina Jadi Pemenang
REUTERS