Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Krisis Energi Eropa: Warga Terpaksa Mandi di Kantor Agar Bisa Makan

Reporter

image-gnews
ilustrasi supermarket (pixabay.com)
ilustrasi supermarket (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga di negara-negara Eropa kini harus memangkas konsumsi mereka akibat meroketnya harga gas, listrik, dan bahan bakar karena perang di Ukraina, sanksi terhadap Rusia, dan dampak COVID-19.

Tidak ada lagi menyetrika, penggunaan oven terbatas, bahkan mandi di tempat kerja – penduduk Eropa berusaha untuk menghemat penggunaan energi kendati tagihan terus meningkat.

Ketika harga gas dan listrik melonjak, jutaan orang di Eropa sekarang menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk energi. Di Uni Eropa, keluarga Jerman termasuk yang paling terpukul oleh lonjakan harga gas.

Di negara dengan ekonomi terbesar Eropa, Jerman, tagihan gas rumah tangga naik lebih dari dua kali lipat pada Juli dari 2021. Data dari portal harga Check24 menunjukkan, harga minyak untuk pemanas rumah naik 78 persen tahun-ke-tahun pada Mei.

Salah satunya dialami Ercan Erden. Pria berusia 58 tahun ini tinggal di Kota Nidda, timur laut Frankfurt, sebagai operator mesin di sebuah pabrik air mineral. "Saya sekarang mandi di tempat kerja setelah bekerja agar bisa makan," katanya.

Sementara Dawn White, warga Inggris yang menderita gagal ginjal, mengatakan dia khawatir biaya energi yang melonjak akan membahayakan hidupnya. Dia tidak akan lagi mampu membayar perawatan yang menyelamatkan hidupnya.

"Tanpa mesin (dialisis) saya lima kali seminggu, 20 jam, saya akan mati," ujar White, 59 tahun, yang tinggal di tenggara Inggris, kepada Reuters.

Seyda Bal, di Istanbul, Turki mengatakan dia membatasi penggunaan oven hingga tiga kali sebulan untuk menghemat energi.

Perempuan berusia 27 tahun itu juga mengatakan bahwa suaminya pulang-pergi ke tempat kerja dengan bus untuk menghemat bahan bakar, meskipun butuh waktu tiga kali lebih lama.

Sementara di Kota Grimsby, Inggris timur, Philip Keetley tidak menyalakan kipas angin di rumah saat Inggris mencatat rekor gelombang panas musim panas ini. Melihat rekening banknya menunjukkan bahwa dia tidak mampu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Biaya hidup telah meningkat. Saya harus memilih antara menyalakan pendingin atau makan," tutur Keetley.

Patokan harga gas Eropa telah melonjak 550 persen dalam 12 bulan terakhir. Biaya energi untuk konsumen Inggris akan naik 80 persen dari Oktober, regulator Ofgem mengatakan pada Jumat.

Badan amal Inggris National Energy Action (NEA) memperkirakan 8,9 juta rumah tangga Inggris bisa berada dalam kemiskinan bahan bakar setelah Oktober.

Sebuah rumah tangga didefinisikan sebagai hidup dalam kemiskinan bahan bakar jika pendapatannya rendah dan perlu menghabiskan 10 persen atau lebih dari pendapatannya untuk energi, menurut NEA dan badan amal Inggris lainnya. Definisi ini secara tidak resmi digunakan juga di negara-negara Eropa lainnya.

"Peningkatan tagihan energi yang kita lihat benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya," kata Peter Smith, direktur kebijakan dan advokasi di NEA.

Sepertiga rumah tangga Inggris telah mengurangi penggunaan kompor dan oven, sebuah studi oleh Financial Fairness Trust menunjukkan, sepertiga telah mengurangi jumlah mandi yang mereka lakukan, dan setengahnya telah menurunkan suhu di rumah mereka.

"Penduduk Eropa melakukan banyak hal untuk mencoba menekan tagihan mereka, tetapi tetap naik. Itu sebabnya kami ingin melihat lebih banyak tindakan dari pemerintah," kata Jamie Evans, rekan peneliti senior di Universitas Bristol yang terlibat dalam Financial Fairness Trust.

Baca juga: Krisis Gas Bisa Berdampak pada Berkurangnya Tisu Toilet di Jerman

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Program Magang Mahasiswa Seperti Ferienjob di Jerman Bisa Dikategorikan TPPO?

4 jam lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Mengapa Program Magang Mahasiswa Seperti Ferienjob di Jerman Bisa Dikategorikan TPPO?

Tempo meminta pendapat Polri dan Kontras mengapa pengiriman mahasiswa magang ke Jerman seperti ferienjob bisa dikenai pasal TPPO?


Kirim 27 Mahasiswa Magang ke Jerman, Universitas Atma Jaya Jakarta Buka Suara Soal Ferienjob yang Diduga TPPO

9 jam lalu

Kampus Universitas Atma Jaya Jakarta. Foto ANTARA/HO-Humas UAJ
Kirim 27 Mahasiswa Magang ke Jerman, Universitas Atma Jaya Jakarta Buka Suara Soal Ferienjob yang Diduga TPPO

Universitas Atma Jaya Jakarta salah satu universitas yang mengikuti program ferienjob. Mereka mengirim 27 mahasiswa magang ke Jerman.


Masuk dalam Daftar, ITB Bantah Terlibat Ferienjob ke Jerman 2023

12 jam lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
Masuk dalam Daftar, ITB Bantah Terlibat Ferienjob ke Jerman 2023

ITB menyatakan tidak ada mahasiswanya yang terlibat program Ferienjob ke Jerman.


Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

23 jam lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.


Universitas Jambi Jelaskan Kronologi Ferienjob Mahasiswa ke Jerman, Sebut Tindakan Sihol Situngkir Tak Wakili Kampus

1 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Universitas Jambi Jelaskan Kronologi Ferienjob Mahasiswa ke Jerman, Sebut Tindakan Sihol Situngkir Tak Wakili Kampus

Universitas Jambi merespons kasus ferienjob dengan modus magang mahasiswa di Jerman sejak 2023.


Mahasiswa Universitas Halu Uleo Korban TPPO: Ferienjob Itu Eksploitasi Mahasiswa di Jerman

1 hari lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Mahasiswa Universitas Halu Uleo Korban TPPO: Ferienjob Itu Eksploitasi Mahasiswa di Jerman

Korban TPPO modus ferienjob menyesal mengikuti program magang bohong. Mahasiswa dieksploitasi selama mengikuti kegiatan di Jerman.


Deretan Tips Agar Terhindar dari Jerat TPPO Berkedok Magang

1 hari lalu

Ribuan mahasiswa terjebak dalam program Ferienjob.
Deretan Tips Agar Terhindar dari Jerat TPPO Berkedok Magang

TPPO kejahatan yang sering menjerat orang yang mau kerja atau magang di luar negeri. Maka diperlukan wawasan yang lebih luas agar terhindar dari TPPO.


Reaksi Kemendikbudristek dan Komnas HAM Soal Kasus TPPO Berkedok Magang Ferienjob di Jerman

1 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Reaksi Kemendikbudristek dan Komnas HAM Soal Kasus TPPO Berkedok Magang Ferienjob di Jerman

Kemendikbudristek sedang mengkaji pemberian sanksi terhadap 33 perguruan tinggi yang diduga terlibat TPPO berkedok ferienjob.


Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

1 hari lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

Tersangka kasus TPPO berkedok program magang di Jerman Enik Waldknig bernama lahir Enik Rutita merupakan perempuan kelahiran Madiun, Jawa Timur.


Beda Sikap Polri dan Menko PMK Soal Penanganan Kasus TPPO Berkedok Ferienjob di Jerman

1 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Beda Sikap Polri dan Menko PMK Soal Penanganan Kasus TPPO Berkedok Ferienjob di Jerman

Menko PMK Muhadjir Effendy beranggapan tidak ada yang salah dari program kerja magang ferienjob.