Selama serbuan Israel di Bulan Desember dan Januari, sekitar 1.300 penduduk Palestina tewas, termasuk 412 anak-anak terbunuh oleh tangan-tangan militer Israel. Selain itu, 21 ribu rumah hancur dan tak bisa ditempati kembali.
Blair sebagai duta Kuartet Internasional Timur Tengah --terdiri dari Amerika, Uni Eropa, Persatuan Bangsa Bangsa dan Rusia -- yang sedang dalam upaya perdamaian, mengatakan bahwa kerusakan yang sedemikian parah adalah akibat ulah Israel. Namun, Blair mengaku belum bertemu dengan pejabat Hamas. “Saya tidak bisa bayangkan apa yang terjadi, benar-benar sangat mengejutkan karena kerusakan yang sangat dahsyat.”
Dia memerintahkan Israel untuk mengakhiri apa yang mereka sebut sebagai blokade dalam teritori mereka, termasuk bahan bakar dan bahan bangunan yang akan masuk. Dalam saluran 4 televisi Inggris, Blair mengatakan, tidak diragukan lagi ada kehancuran yang sangat parah.
“Di semua sektor mengakibatkan banyak penduduk sipil terbunuh. Saya menemukan ini dalam pembicaraan yang proporsional tidak dalam pembicaraan yang emosional.”
Blokade Israel terhadap Gaza, menurut Blair sungguh tak masuk akal. Penduduk Gaza hidup dalam keseengsaraan dan mereka tidak bisa berbisnis karena semua rumah dan tempat tinggal mereka hancur. “Sungguh tak masuk akal.”
Blair memastikan, Inggris akan memberikan bantuan senilai 30 juta Poundsterling (Rp 509,7 miliar) untuk membantu membangun kembali infrastruktur di Gaza, antara lain memperbaiki saluran air, suplai listrik, saluran limbah dan lain-lainnya.
SKYNEWS| AP| NUR HARYANTO