TEMPO.CO, Jakarta - Seorang tentara AS berusia 20 tahun menabrak bocah laki-laki bernama Giovanni Zanier hingga tewas. Korban yang baru berusia 15 tahun ditabrak oleh tentara perempuan itu dengan mobilnya, saat dia mengemudi dalam keadaan mabuk.
Peristiwa tersebut terjadi di Porcia, Italia. Ibu korban Barbara Scandella, kepada La Repubblica pada Selasa meminta agar kasus tersebut diadili di Italia. "Wanita itu harus diadili di Italia dan menjalani masa tahanannya," ujar Scandella. “Kita semua tahu insiden sebelumnya yang melibatkan militer Amerika dalam kecelakaan mengerikan. Yang benar adalah di area ini, mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan dan tetap tidak dihukum.”
Tentara AS yang tak disebutkan namanya itu telah didakwa dengan pembunuhan. Saat ini ia berada dalam tahanan rumah atas tuduhan pembunuhan yang tak disengaja. Tentara perempuan itu berdinas di Pangkalan Udara Aviano.
Kematian Giovanni Zanier sedang diselidiki oleh pihak berwenang Italia. Namun karena melibatkan seorang prajurit AS, kasus tersebut dapat diserahkan kepada militer di bawah kesepakatan militer Italia-AS. Tes toksikologi menunjukkan bahwa pelaku mengemudi dengan kadar dalam darah empat kali batas alkohol legal, media Italia melaporkan.
Menurut Scandella kepada surat kabar Italia bahwa wanita itu harus diadili di Italia dan menjalani seluruh hukuman di Italia. Menurut dia, dalam insiden sebelumnya ketika melibatkan militer AS, maka pelaku tidak dihukum.
Saat kejadian, Giovanni Zanier sedang mengobrol dengan dua temannya di jalur sepeda. Dia lalu tertabrak dan tubuhnya terlempar puluhan meter, menurut laporan Corriere della Sera. Dia meninggal saat dibawa ke rumah sakit sementara teman-temannya tidak terluka.
Otoritas militer AS menyatakan belasungkawa terdalam. AS mengatakan mereka bekerja sama dengan penegak hukum Italia.
Pada 1998, seorang pilot AS yang terbang dari Aviano dengan jet militer memutuskan kabel lift ski saat terbang terlalu rendah dan menewaskan 20 orang. Tentara AS ini diadili di pengadilan militer oleh pengadilan militer AS dan dibebaskan dari 20 tuduhan pembunuhan sehingga memicu kemarahan nasional di Italia. Kasus ini membuat hubungan tegang Italia dengan Amerika Serikat tegang.
Baca: Ditipu Tentara AS Palsu yang Menolak ke Afghanistan, Uang Rp 2,4 Miliar Lenyap
RUSSIA TODAY | CANADA TODAY