Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Organsasi Fatah, Organisasi Politik Militer yang Didirikan Yasser Arafat

image-gnews
Pemimpin PLO Yasser Arafat, presiden Mesir Husni Mubarak dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin, duduk bersama di depan wartawan, sebelum memulai pertemuan bersejarah di Kairo, 6 Oktober 1993. AP/Denis Paquin
Pemimpin PLO Yasser Arafat, presiden Mesir Husni Mubarak dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin, duduk bersama di depan wartawan, sebelum memulai pertemuan bersejarah di Kairo, 6 Oktober 1993. AP/Denis Paquin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama perjalanan hidupnya, Yasser Arafat selalu mengumandangkan pembebasan Palsetina dari Israel. Salah satu bukti konkrit dari tindakannya, ia membentuk organisasi Fatah. Fatah merupakan organisasi politik dan militer yang dibentuknya untuk kebebasan Palestina.

Dilansir dari laman Britannica, Fatah merupakan organisasi politik dan militer dari Palestina yang didirikan pada akhir 1950-an oleh Yasser Arafat dan Khalil al-Wazir dengan tujuan untuk merebut Palestina dari kendali Israel dengan melancarkan perang gerilya.

Pada 1963, Fatah mulai menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan akibat organisasi ini memperoleh dukungan dari Suriah dan memiliki basis yang besar di Damaskus. Pada tahun ini juga, Fatah telah mengembangkan struktur organisasi tipe komando. Pada Desember 1964, Fatah mulai melakukan operasi militer pertamanya ketika meledakkan instalasi pompa air milik Israel.

Kemudian, pada 1968 Fatah yang berpusat di Yordania telah menjadi kekuatan utama Palestina dan menjadi target utama dari serangan Israel. Di desa Karameh di Yordania, Israel menyerang Fatah dengan menewaskan 150 gerilyawan dan 29 tentara Israel. Keberhasilan Fatah menahan serangan tentara Israel ditambah dengan dipukul mundurnya Liga Arab oleh Israel dalam Perang Enam Hari pada 1967, meningkatkan upaya Fatah secara aspek politis dan psikologis. Pada akhir 1960-an, Fatah menjelma menjadi salah satu organisasi gerakan pembebasan terbesar di Palestina.

Dilansir dari Britannica, akibat perang saudara pada September 1970 di Yordania, tentara Yordania kemudian memaksa para pejuang Fatah untuk keluar dari Yordania dan mendesak mereka hingga masuk ke Lebanon. Pada 1971, otoritas Yordania membunuh Abu Iyad, salah satu pemimpin dari Fatah yang dihormati. Setelahnya, sebuah korps militan ekstrimis Fatah muncul yang menamakan diri mereka Black September sebagai penghormatan atas peristiwa pada 1970, kelompok ini kemudian membunuh Perdana Menteri Yordania, Wasfi Al-Tel pada November di tahun yang sama.

Pada 1982, invasi Israel ke selatan Lebanon menyebabkan krisis di tempat Fatah bermarkas. Dalam sebuah operasi khusus yang ditujukan untuk menangani aktivitas gerilya Palestina di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel, tentara Israel menggulingkan PLO dan Fatah dari Lebanon Selatan.

Setelah operasi ini, Fatah mengalami kemunduran serius sebagai sebuah organisasi, faksi-faksi yang saling tuduh di dalam internal Fatah bahkan memperburuk keadaan organisasi pembebasan ini. Namun, pada 1990-an Yasser Arafat merebut kembali kepemimpinannya di organisasi Fatah.

Di tengah kekecewaan akibat kekalahan dan perpecahan Fatah, muncullah saingan Fatah yakni Gerakan Hamas yang didirikan dengan tujuan untuk menentang Fatah pada 1987. Persaingannya dengan organisasi baru ini membuat Fatah melakukan strategi pragmatisme dalam pejuangan untuk menentukan nasib Palestina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip dari laman Britannica, pada 1988, PLO yang dipimpin oleh Fatah mendeklarasikan kemerdekaan Palestina sebagai pemerintahan yang sah di pengasingan, mengakui adanya Negara Israel, menolak terorisme, dan menganut solusi dua negara. Lalu, pada 1991, Israel dan PLO menanda tangani perjanjian damai, yakni kesepakatan Oslo.

Pada akhir Oktober 2004, Arafat sebagai pemimpinnya jatuh sakit dan diterbangkan ke Perancis untuk perawatan lebih lanjut. Selanjutnya, ia meninggal dunia pada 11 November akibat kelainan darah misterius.

Mahmoud Abbas dikukuhkan sebagai penerus Yasser Arafat sebagai ketua Fatah tak lama setelah itu. Namun, Abbas mewarisi sebuah partai yang terpecah, yang membutuhkan reformasi, dan kehilangan dukungan rakyatnya.

MUHAMMAD SYAIFULLOH 

Baca: Karisma Yasser Arafat, Tokoh Pemimpin Pembebasan Palestina

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Iran Tak Kendurkan Israel Tetap Gempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Palestina

4 menit lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 3 Januari 2024. Lebih dari 22.000 orang meninggal dalam aksi genosida Israel di Palestina sejak Oktober 2023. REUTERS/Emad Gabon
Serangan Iran Tak Kendurkan Israel Tetap Gempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Palestina

Israel terus luncurkan serangan ke wilayah Jabalia, Gaza meski dikejutkan serangan Iran pekan lalu.


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

14 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

1 hari lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


Google Pecat 28 Karyawan karena Protes Proyek dengan Israel

1 hari lalu

Kantor Pusat data Google di Douglas County, Georgia, dengan pipa-pipa air berwarna-warni seperti lambangnya.  Pipa-pipa ini berfungsi mengalirkan air di pusat server, pipa biru bagi air dingin, dan merah bagi air hangat yang baru mendinginkan sever.  AP
Google Pecat 28 Karyawan karena Protes Proyek dengan Israel

Google memecat 28 karyawan yang memprotes proyek perusahaan dengan militer Israel.


Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya

1 hari lalu

Demonstran Iran menghadiri pertemuan anti-Israel di depan Kedutaan Besar Inggris di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya

Iran-Israel tidak bermusuhan dalam sejarah perpolitikan mereka, sejak kapan hubungan keduanya memburuk?


Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

1 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

1 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

1 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Menlu Cina Sindir Sikap Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
Menlu Cina Sindir Sikap Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB

Menteri Luar Negeri Cina menyindir sikap Amerika Serikat yang kerap memveto resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata di Gaza.


Indonesia dan Cina Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Menlu Indonesia dan Cina menyatakan dukungan terhadap keanggotaan penuh Palestina di PBB.