TEMPO.CO, Jakarta - Meksiko dan Kuba telah melaporkan kematian dua orang yang dites positif cacar monyet pada Rabu 24 Agustus 2022 seperti dilansir Reuters.
Laporan tersebut mengikuti kematian terkait cacar monyet yang dilaporkan di Brasil dan Ekuador dalam sebulan terakhir, tetapi kematian karena wabah ini tetap sangat jarang terjadi.
Kementerian kesehatan Meksiko pada Selasa mengatakan para ahli sedang menyelidiki kematian pasien HIV-positif yang meninggal karena syok septik dan pneumonia setelah dites positif terkena cacar monyet.
Meksiko telah melaporkan 386 kasus yang dikonfirmasi dan 862 kemungkinan infeksi cacar monyet.
Sedangkan otoritas Kuba mengatakan seorang pria Italia berusia 50 tahun meninggal pada Ahad, setelah didiagnosis menderita cacar monyet pada sehari sebelumnya.
Kementerian kesehatan masyarakat Kuba mengatakan turis itu, yang tiba pada 15 Agustus, dalam kondisi tidak stabil sejak Kamis dan dengan kondisinya memburuk dengan cepat.
Kementerian menunjuk laporan otopsi yang melaporkan penyebab kematian sebagai sepsis terkait dengan pneumonia dan kerusakan organ.
Organisasi Kesehatan Pan-Amerika telah melaporkan setidaknya 21.200 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di Amerika, dan lebih dari 80 negara di seluruh dunia telah melaporkan kasus baru penyakit tersebut, yang endemik di beberapa bagian Afrika.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa orang dengan kekurangan imunitas dapat berisiko mengalami gejala yang lebih serius hingga kematian setelah tertular cacar monyet.
Kelompok lain yang juga rentan adalah anak-anak dan lansia. Hampir 42.000 infeksi cacar monyet telah dilaporkan di seluruh dunia sejak Mei.
Baca juga: Risiko Cacar Monyet pada Anak-anak Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
REUTERS
