TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Nikaragua mengambil alih fasilitas surat kabar La Prensa, yang terkenal kritis terhadap Presiden Nikaragua Daniel Ortega. La Prensa juga dikenal sebagai salah satu media tertua di belahan bumi Barat.
Kantor koran tersebut diduduki oleh aparat kepolisian Nikaragua tahun lalu dan beberapa eksekutifnya ditahan. Sejak itu, reporter-reporter La Prensa di pengasingan membuat website La Prensa dari luar negeri dan bisa diakses oleh warga.
Pihak La Prensa pada Selasa, 23 Agustus 2022, menyebutkan pemerintah ingin mengubah ruang-ruang di kantor itu menjadi "pusat budaya".
"Selama beberapa hari, (rezim) telah melakukan konstruksi dan memindahkan beberapa mesin serta peralatan (La Prensa). Dengan tindakan ini, rezim Ortega-Murillo menyelesaikan penyitaan de facto atas aset pabrik industri Editorial La Prensa," demikian keterangan surat kabar itu dalam situsnya.
Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo mengumumkan bahwa ruang-ruang di kantor La Prensa tersebut akan digunakan untuk membuat pusat budaya dan politeknik. Nantinya, bangunan itu akan dinamai salah satu penyair paling penting di negara itu yakni Jose Coronel Urtecho.
Murillo, melalui outlet media yang dikelola pemerintah menyatakan, bekas kantor La Prensa itu juga nantinya akan menawarkan ratusan kursus dan lokakarya.
Sebelumnya pada tahun lalu manajer La Prensa, Juan Lorenzo Hollman, dalam sebuah persidangan dituduh melakukan pencucian uang. Organisasi HAM menganggap delik terhadap Hollman bermotif politik.
Selain La Prensa, pemerintahan Ortega juga telah menyita ruang surat kabar digital 'Confidencial' dan saluran televisi '100% Noticias'.
Wartawan La Prensa pergi ke pengasingan dan membuat berita secara online (bukan lagi cetak) dari Kosta Rika, Amerika Serikat, hingga Meksiko.
Menurut organisasi Jurnalis Independen dan Komunikator Nikaragua (PCIN), sebanyak 120 wartawan telah diasingkan sejak krisis politik dimulai di negara wilayah Amerika tengah itu pada 2018. PCIN melaporkan, di Nikaragua saat ini tidak ada surat kabar cetak, dan beberapa media yang masih beroperasi secara online melakukannya secara sembunyi-sembunyi.
REUTERS
Baca juga: Gelar KTT Amerika, Amerika Serikat Ogah Undang Kuba, Nikaragua dan Venezuela
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.