TEMPO.CO, Jakarta - Skandal terbaru kembali menghantam Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin.
Setelah sempat diguncang dengan bocornya video pesta dan tuduhan penggunaan narkoba beberapa hari lalu, Marin pada Selasa waktu setempat meminta maaf atas beredarnya foto yang menunjukkan dua wanita bertelanjang dada tengah berciuman di kediaman resminya.
Gambar yang diedarkan oleh media Finlandia menunjukkan dua wanita berciuman, mengangkat atasan mereka dan menutupi payudara mereka dengan tulisan "Finlandia".
Gambar itu pertama kali dipublikasikan di akun TikTok oleh mantan kontestan Miss Finlandia dan influencer media sosial, yang muncul di foto tersebut.
Marin membenarkan bahwa foto itu diambil di kediaman resminya, Kesaranta, setelah ia menghadiri festival musik yang berlangsung antara 8 dan 10 Juli.
“Saya meyakini gambar tersebut tidak pantas, saya minta maaf untuk itu. Gambar seperti itu seharusnya tidak diambil,” kata Marin kepada wartawan di ibu kota Helsinki seperti dilansir Arab News.
Perempuan berusia 36 tahun yang tidak merahasiakan kesenangannya berpesta di waktu senggang, mengatakan foto itu diambil saat pesta pribadi dengan teman-temannya.
“Kami sauna, berenang, dan menghabiskan waktu bersama,” katanya, menggambarkan pesta di kediaman resminya di tepi pantai.
Sebuah editorial di surat kabar terbesar di negara itu, Helsingin Sanomat, pada Selasa mengatakan bahwa Marin tampaknya tidak dapat mengontrol dirinya dan orang-orang di sekelingnya, apalagi dengan lebih banyak gambar dan video dari kehidupan pribadinya berakhir di domain publik.
Pada Senin, juru bicara perdana menteri Finlandia termuda itu mengumumkan bahwa hasil tes narkoba dipastikan negatif. Tes itu diambil untuk meredakan kekhawatiran publik setelah rekaman video pestanya yang viral diduga melibatkan penggunaan kokain.
Rakyat Finlandia terbagi atas perilaku perdana menteri, dengan beberapa menyuarakan dukungan untuk pemimpin muda yang menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan kariernya. Sementara yang lain mengajukan pertanyaan tentang apakah penilaiannya akan terganggu oleh kegiatan waktu luangnya.
Pada Desember 2021, perdana menteri Finlandia itu mendapat kecaman berkelanjutan setelah terungkap dia tetap berpesta sampai dini hari meskipun kontak erat dengan menteri luar negeri yang positif COVID-19.
Baca juga: Hasil Tes Narkoba Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin Dipastikan Negatif
ARAB NEWS