Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WHO Terbitkan Rekomendasi Obat untuk Virus Ebola

Reporter

image-gnews
Seorang perawat membawa bayi yang dicurigai terinfeksi virus Ebola di rumah sakit di Oicha, Provinsi Kivu Utara Republik Demokratik Kongo, 6 Desember 2018. Virus ebola yang menyebabkan pendarahan parah, kegagalan organ, dan dapat menyebabkan kematian. REUTERS/Goran Tomasevic
Seorang perawat membawa bayi yang dicurigai terinfeksi virus Ebola di rumah sakit di Oicha, Provinsi Kivu Utara Republik Demokratik Kongo, 6 Desember 2018. Virus ebola yang menyebabkan pendarahan parah, kegagalan organ, dan dapat menyebabkan kematian. REUTERS/Goran Tomasevic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - WHO pada Jumat, 19 Agustus 2022, menerbitkan rekomendasi antibodi monoclonal untuk merawat pasien, yang tertular virus Ebola. Obat yang dimaksud itu adalah Inmazeb dan Ebanga, yang menggunakan monoclonal antibodi untuk memerangi infeksi virus ebola.   

WHO yakin penggunaan obat ini, yang digabungkan dengan perawatan yang lebih baik, telah menjadi terobosan dalam perawatan penyakit ini, yang dianggap bisa menyebabkan kematian.    

“Dukungan perawatan dan terapi selama lebih dari 10 tahun telah merevolusi pengobatan Ebola. Virus ebola dulu hampir dianggap sebagai penyakit yang mematikan. Namun kasus ini sekarang tidak seperti itu lagi,” kata Robert Fowler, profesor dari Universitas Toronto, Kanada dan co-chair kelompok guideline development WHO.

Menurut Fowler, dengan perawatan yang efektif maka pasien-pasien yang tertular Ebola bisa sembuh cukup cepat. Namun Fowler belum memberikan data yang spesifik.

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]

Rekomendasi baru ini buntut dari sejumlah uji coba obat-obatan untuk melawan demam hemorrhagic di Republik Demokratik Kongo selama wabah ebola terjadi disana selama 2018 – 2020. Janet Diaz, dokter yang juga Kepala unit managemen klinis di program darurat kesehatan WHO, mengatakan obat-obatan untuk menyembuhkan ebola saat ini sudah tersedia di Kongo, namun dibutuhkan upaya tambahan untuk membuat obat itu lebih terjangkau.

“Jalan untuk mengakses (obat) adalah prioritas yang sedang di upayakan saat ini,” kata Diaz.

     

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wabah ebola pernah menggegerkan dunia pada 2019. Kasus pertama ebola 2019 ditemukan di Republik Demokratik Kongo pada 1 Agustus 2018. Seiring waktu, jumlah korbannya semakin meningkat sehingga WHO menetapkannya sebagai darurat kesehatan global.  

Sebelumnya Direktur kedaruratan WHO wilayah Afrika, Ibrahima Soce Fall, mengatakan ada risiko penyakit itu dapat menyebar ke negara tetangga Republik Afrika Tengah dan Kongo Brazzaville.

"Ini mengkhawatirkan tetapi dengan mempertimbangkan peningkatan kapasitas dan pengalaman di Kongo, kami yakin itu dapat diatasi," kata Fall pada konferensi pers di Jenewa.

Kongo melalui 13 wabah Ebola sebelumnya, termasuk salah satunya pada 2018-2020 di wilayah timur negara itu, yang menewaskan hampir 2.300 orang. Angka korban itu jadi yang tertinggi kedua, yang tercatat dalam sejarah negara itu.

Sumber: Reuters

Baca juga: 1 Pasien Ebola di Kongo Meninggal

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.                       

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

6 jam lalu

Seorang tentara Israel berjalan di dekat truk bantuan dengan pasokan kemanusiaan yang menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

Para hakim (ICJ) dengan suara bulat memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan pasokan makanan pokok ke Gaza


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

1 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

2 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

9 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi aktivitas mengemudi segera setelah diminum. Berikut obat-obatan yang sebaiknya dihindari.


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

9 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.


11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.


Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

10 hari lalu

Ekspresi seorang anak Palestina saat antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.


8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

11 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

16 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.