TEMPO.CO, Jakarta - Karyawan di Transmission Company of Nigeria (TCN) melakukan aksi mogok kerja, yang dimulai sejak Rabu, 16 Agustus 2022. Aksi mogok kerja ini telah menyebabkan mati listrik secara nasional.
Kapasitas jaringan turun sampai nol pada pukul 5 sore, yang awalnya 4,100 megawatt pada Rabu pagi 16 Agustus 2022. Menurut TCN, pada pukul 9,50 malam kapasitas hanya 35 megawatt.
Suasana pasar di Ibu Kota Lagos, Nigeria, pada 18 Desember 2021. Warga sibuk berbelanja untuk kebutuhan Natal. Sumber: Reuters
Sekjen National Union of Electricity Employees (NUEE), Joe Ajaero, mengatakan pada Reuters pihaknya siap menghentikan aksi mogok kerja kalau digelar rapat dengan managemen TCN dan Menteri Energi Nigeria. Mogok kerja direncanakan berjalan selama dua pekan.
“Sebuah komite yang dipimpin oleh Menteri Energi telah dibentuk untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan. Listrik akan dipulihkan pada malam ini atau besok pagi,” kata Ajaero.
NUEE memprotes diskriminasi dalam penerapan prosedur-prosedur TNC dan praktik-praktik perburuhan yang tidak adil di sektor kelistrikan dan sejumlah keluhan lain. TNC adalah BUMN bidang energi di Nigeria.
Sebelumnya pada Rabu, 16 Agustus 2022, 11 distributor bidang kelistrikan menerbitkan pemberitahuan pada sejumlah klien, yang menjelaskan mereka tidak bisa mensuplai listrik gara-gara aksi mogok.
“Kami sedang mengalami gangguan suplai energi karena hampir sebagian besar gardu listrik yang ada dalam jaringan kami, mati,” kata Ikeja Electri, perusahaan distributor terbesar, yang bermarkas di Lagos.
Pada Selasa, 15 Agustus 2022 jaringan energi yang bisa didistribusikan adalah 4.800 megawatt. Jumlah itu adalah yang tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Namun masih di bawah kebutuhan 200 juta jiwa populasi Nigeria.
Sebagian besar sektor usaha dan rumah tangga menggunakan mesin diesel dan sumber listrik berbahan bakar bensin. Sedangkan sebagian besar lainnya lagi, terpaksa tak mendapatkan listrik.
Sumber : Reuters
Baca juga: Bangun Infrastruktur Listrik di Nusa Tenggara, PLN Gunakan Material dengan TKDN 79 Persen
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.