TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 14 Agustus 2022 diawali oleh kabar penusukan terhadap Salman Rushdie, penulis novel "The Satanic Verses" yang dinilai menghina Islam.
Kemudian di urutan kedua, Ditjen Imigrasi RI meminta maaf atas permasalahan penolakan paspor RI oleh Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Jakarta.
Sedangkan di urutan ketiga, kemarahan China atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei yang diwujudkan dengan menggelar latihan perang besar-besaran di Selat Taiwan, bisa jadi bumerang. Pasalnya, unjuk kekuatan itu menjadi celah bagi AS dan sekutunya untuk mengintip peralatan perang mutakhir mereka.
Berikut berita Top 3 Dunia selengkapnya:
1. Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Ditusuk di New York
Salman Rushdie, penulis novel "The Satanic Verses" yang dinilai menghina Islam, diserang di atas panggung di sebuah acara di New York, Jumat, 12 Agustuis 2022. Ia menderita luka tusuk di leher, menurut Polisi Negara Bagian New York dan seorang saksi mata.
Seorang pria bergegas ke panggung di Chautauqua Institution di negara bagian New York barat dan menyerang Rushdie saat dia diperkenalkan, kata seorang saksi mata. Seorang polisi yang hadir di acara itu menahan penyerang itu, kata polisi.
Baca berita selengkapnya di sini
2. Desain Baru Paspor Indonesia Ditolak Jerman, Imigrasi Minta Maaf
Ditjen Imigrasi RI meminta maaf atas permasalahan penolakan paspor RI oleh Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Jakarta. Sebab paspor desain terbaru itu, di dalamnya tidak memuat kolom tanda tangan pemegang paspor.
“Ditjen Imigrasi menyampaikan permohonan maaf atas permasalahan ini yang berdampak secara langsung kepada masyarakat yang sedang mengajukan visa Jerman atau visanya sudah terbit, tapi tidak bisa berangkat ke Jerman,” demikian pernyataan Ditjen Imigrasi RI yang diunggah ke websitenya.
Baca berita selengkapnya di sini
3. Unjuk Kekuatan China di Selat Taiwan Bisa Jadi Bumerang, Ini Sebabnya
Kemarahan China atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei yang diwujudkan dengan menggelar latihan perang besar-besaran di Selat Taiwan, bisa jadi bumerang. Pasalnya, unjuk kekuatan itu menjadi celah bagi AS dan sekutunya untuk mengintip peralatan perang mutakhir mereka.
Empat hari latihan intensif pekan lalu dan diperpanjang minggu ini, memberikan kesempatan Amerika Serikat untuk meneliti rudal yang akan digunakan China mengusir militer asing yang ikut campur dalam invasi di masa depan serta sistem komando, kontrol dan komunikasinya, kata para analis dan kalangan diplomat seperti disiarkan Reuters, Jumat, 12 Agustus 2022.
Baca berita selengkapnya di sini
SUMBER: REUTERS | TEMPO