TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Paraguay Hugo Velazquez akan mengundurkan diri dan menarik pencalonannya sebagai presiden, setelah masuk daftar hitam Amerika Serikat karena dugaan tindakan korupsi "signifikan".
Velazquez membantah tuduhan itu tetapi mengatakan bahwa, demi "melindungi" partainya, dia akan mengajukan pengunduran dirinya minggu depan.
"Saya berbicara dengan tenang karena perilaku saya, karena saya tidak melakukan apa yang mereka tuduhkan kepada saya," katanya kepada stasiun radio lokal Monumental, Jumat, 12 Agustus 2022. "Saya berbicara dengan hati nurani yang bersih."
Departemen Luar Negeri AS menuduh Velazquez terlibat dalam tindakan korupsi yang signifikan.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa seorang rekan Valazquez, Juan Carlos Duarte, telah menawarkan suap kepada pejabat publik Paraguay untuk "menghalangi penyelidikan yang mengancam Wakil Presiden dan kepentingan keuangannya."
Suap yang ditawarkan di atas $ 1 juta, kata duta besar AS untuk Paraguay, Marc Ostfield,.
Duarte mengatakan dia telah mengundurkan diri dan akan bekerja sama dengan pihak berwenang, tetapi tidak berkomentar langsung atas tuduhan tersebut.
"Ini mengejutkan saya. Saya siap membantu mereka (dan) meminta informasi yang relevan," katanya kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa dia telah mengundurkan diri karena "itu adalah posisi publik dan saya harus menghormati institusi."
Anggota keluarga dekat Velazquez dan Duarte juga masuk daftar hitam dalam pernyataan Blinken.
Kemenlu AS pada Juli lalu menuduh mantan Presiden Paraguay Horacio Cartes melakukan "korupsi yang signifikan" dan menghalangi penyelidikan kriminal lintas batas. Dia menolak tuduhan dan menilainya sebagai "tidak berdasar dan tidak adil."