TEMPO.CO, Jakarta - Park Soon-ae mengundurkan diri secara resmi sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pendidikan Korea Selatan pada Senin, 8 Agustus 2022.
Park Soon-ae mengundurkan diri karena telah menerapkan kebijakan yang menuai banyak kontroversi. Kebijakan tersebut berupa penghapusan sekolah menengah atas bahasa asing di Korea Selatan. Selain itu, pada 29 Juli 2022, Park Soon-ae juga merencanakan kebijakan untuk menurunkan usia anak mulai sekolah menjadi 5 tahun dari sebelumnya 7 tahun.
"Saya mengundurkan diri dari jabatan sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pendidikan Korea Selatan. Saya mengambil jabatan ini untuk memberikan manfaat pendidikan yang saya miliki kepada orang lain, tetapi itu tidak cukup," kata Park Soon-ae ketika konferensi pers di Institut Keamanan Fasilitas Pendidikan Korea.
“Saya bertanggung jawab atas semua kontroversi, termasuk rencana reformasi usia masuk sekolah. Saya berharap masa depan yang lebih baik untuk anak-anak kita,” kata Park Soon-ae melanjutkan, sebagaimana dikutip dari Korea Herald.
Profil Park Soon-ae
Park Soon-ae adalah Menteri Pendidikan Pertama dalam pemerintahan Yoon Suk-yeol do. Park Soon-ae merupakan seorang wanita kelahiran 21 April 1965 yang sekarang genap berusia 57 tahun.
Park Soon-ae merupakan alumni dari Teresa Girls High School di Busan dan melanjutkan kuliah di Departemen Administrasi Publik, Universitas Yonsei. Ia pun mengenyam pendidikan sekolah pascasarjana di tempat yang sama, yaitu Universitas Yonsei untuk mendapatkan gelar Ph.D.
Karier Park Soon-ae dalam dunia politik dan pemerintahan Korea Selatan sudah tidak bisa diragukan lagi. Park Soon-ae adalah wanita pertama yang menjabat sebagai kepala kelompok evaluasi manajemen untuk perusahaan publik dan lembaga kuasi-pemerintah di Kementerian Strategi dan Keuangan pada 2017.
Ia pernah bekerja sebagai anggota swasta dari Komite Pengarah Institusi Publik, Komite Promosi Inovasi SDM, dan Panitia Pengembangan Otonomi Daerah. Setelah pemilihan presiden ke-20, ia pun berpartisipasi sebagai anggota transisi bidang politik, divisi administrasi peradilan, Komite Pengambilalihan Presiden ke-20.
Mengutip dari namu.wiki, pada 2020, Park Soon-ae menjabat sebagai presiden Asosiasi Administrasi Publik Korea. Saat menduduki jabatan ini, ia pernah berkata, "Kami telah menunjuk 40 wanita, setengah dari total eksekutif asosiasi. Kami akan membuat masyarakat menjadi pemimpin dan dapat mematuhi aturan yang setara."
Pada 27 Mei 2022, Park Soon-ae ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan untuk menggantikan calon menteri Kim In-cheol. Saat itu juga, ia pun langsung diangkat sebagai Menteri Pendidikan tanpa melalui uji kelayakan dan kepatutan di parlemen.
Namun sayangnya, pada 29 Juli 2022, menteri Park membuat kebijakan perubahan sistem usia masuk sekolah menjadi 5 tahun yang diajukan kepada Presiden Yoon Suk Yeol. Kebijakan ini sontak membuat banyak pihak kecewa. Alhasil, pemerintah mengadakan pemungutan suara untuk menentukan apakah Park Soon-ae tetap menjadi menteri ataukah harus berhenti.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Korea Institute of Social Opinion (KSOI) selama dua hari, hasil menunjukkan bahwa hanya 14,9 persen rakyat yang mengatakan bahwa Park Soon-ae cocok untuk tetap menjadi Menteri Pendidikan. Namun, sebanyak 63,9 persen rakyat lainnya menyatakan bahwa ia tidak pantas lagi untuk menjadi Menteri Pendidikan. Dengan hasil yang sangat jauh sekali perbandingannya, membuat Par Soon-ae secara resmi mengundurkan diri dari jabatan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pendidikan Korea Selatan.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca: Menteri Kehakiman Korea Selatan Mundur
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.