Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Park Soon-ae Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pendidikan Korea Selatan Mundur, Ini Alasannya

image-gnews
 Park Soon-ae. wikipedia.org
Park Soon-ae. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Park Soon-ae mengundurkan diri secara resmi sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pendidikan Korea Selatan pada Senin, 8 Agustus 2022.

Park Soon-ae mengundurkan diri karena telah menerapkan kebijakan yang menuai banyak kontroversi. Kebijakan tersebut berupa penghapusan sekolah menengah atas bahasa asing di Korea Selatan. Selain itu, pada 29 Juli 2022, Park Soon-ae juga merencanakan kebijakan untuk menurunkan usia anak mulai sekolah menjadi 5 tahun dari sebelumnya 7 tahun.

"Saya mengundurkan diri dari jabatan sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pendidikan Korea Selatan. Saya mengambil jabatan ini untuk memberikan manfaat pendidikan yang saya miliki kepada orang lain, tetapi itu tidak cukup," kata Park Soon-ae ketika konferensi pers di Institut Keamanan Fasilitas Pendidikan Korea.

“Saya bertanggung jawab atas semua kontroversi, termasuk rencana reformasi usia masuk sekolah. Saya berharap masa depan yang lebih baik untuk anak-anak kita,” kata Park Soon-ae melanjutkan, sebagaimana dikutip dari Korea Herald

Profil Park Soon-ae

Park Soon-ae adalah Menteri Pendidikan Pertama dalam pemerintahan Yoon Suk-yeol do. Park Soon-ae merupakan seorang wanita kelahiran 21 April 1965 yang sekarang genap berusia 57 tahun.

Park Soon-ae merupakan alumni dari Teresa Girls High School di Busan dan melanjutkan kuliah di Departemen Administrasi Publik, Universitas Yonsei. Ia pun mengenyam pendidikan sekolah pascasarjana di tempat yang sama, yaitu Universitas Yonsei untuk mendapatkan gelar Ph.D. 

Karier Park Soon-ae dalam dunia politik dan pemerintahan Korea Selatan sudah tidak bisa diragukan lagi. Park Soon-ae adalah wanita pertama yang menjabat sebagai kepala kelompok evaluasi manajemen untuk perusahaan publik dan lembaga kuasi-pemerintah di Kementerian Strategi dan Keuangan pada 2017.

Ia pernah bekerja sebagai anggota swasta dari Komite Pengarah Institusi Publik, Komite Promosi Inovasi SDM, dan Panitia Pengembangan Otonomi Daerah. Setelah pemilihan presiden ke-20, ia pun berpartisipasi sebagai anggota transisi bidang politik, divisi administrasi peradilan, Komite Pengambilalihan Presiden ke-20.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip dari namu.wiki, pada 2020, Park Soon-ae menjabat sebagai presiden Asosiasi Administrasi Publik Korea. Saat menduduki jabatan ini, ia pernah berkata, "Kami telah menunjuk 40 wanita, setengah dari total eksekutif asosiasi. Kami akan membuat masyarakat menjadi pemimpin dan dapat mematuhi aturan yang setara." 

Pada 27 Mei 2022, Park Soon-ae ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan untuk menggantikan calon menteri Kim In-cheol. Saat itu juga, ia pun langsung diangkat sebagai Menteri Pendidikan tanpa melalui uji kelayakan dan kepatutan di parlemen. 

Namun sayangnya, pada 29 Juli 2022, menteri Park membuat kebijakan perubahan sistem usia masuk sekolah menjadi 5 tahun yang diajukan kepada Presiden Yoon Suk Yeol. Kebijakan ini sontak membuat banyak pihak kecewa. Alhasil, pemerintah mengadakan pemungutan suara untuk menentukan apakah Park Soon-ae tetap menjadi menteri ataukah harus berhenti.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Korea Institute of Social Opinion (KSOI) selama dua hari, hasil menunjukkan bahwa hanya 14,9 persen rakyat yang mengatakan bahwa Park Soon-ae cocok untuk tetap menjadi Menteri Pendidikan. Namun, sebanyak 63,9 persen rakyat lainnya menyatakan bahwa ia tidak pantas lagi untuk menjadi Menteri Pendidikan. Dengan hasil yang sangat jauh sekali perbandingannya, membuat Par Soon-ae secara resmi mengundurkan diri dari jabatan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pendidikan Korea Selatan.

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Menteri Kehakiman Korea Selatan Mundur

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

8 jam lalu

Ilustrasi bus (Pixabay)
Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

Sopir bus di Seoul, Korea Selatan ramai-ramai mogok kerja memprotes besaran upah. Akibatnya sektor transportasi lumpuh.


3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

11 jam lalu

Iluatrasi kapal tenggelam. AFP/JOSE LUIS ROCA
3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

Kapal 2 Haesinho membawa 9 ABK, yang 7 diantaranya ABK WNI. Hanya tiga jenazah ABK WNI yang bisa ditemukan.


Doh Kyung-soo alias D.O. EXO Akan Gelar Konser di 11 Kota Asia, Kapan ke Jakarta?

1 hari lalu

Do Kyungsoo atau D.O. EXO. Foto: Twitter/@weareoneEXO
Doh Kyung-soo alias D.O. EXO Akan Gelar Konser di 11 Kota Asia, Kapan ke Jakarta?

D.O. EXO mengumumkan kota dan tanggal untuk tur konser penggemar 'Bloom' 2024 mendatang di Asia


Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

5 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. Shutterstock
Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

KBRI Tokyo melaporkan bahwa 6 WNI dipastikan tewas dalam peristiwa tenggelamnya kapal tanker Korea Selatan di perairan Jepang


Retno Marsudi Hadiri Ministerial Conference Summit for Democracy di Korea Selatan

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI, Ibu Retno L.P. Marsudi, melakukan kunjungan kerja ke Seoul guna menghadiri Ministerial Conference Summit for Democracy (SFD) di Seoul, pada 18 Maret 2024. sumber: dokumen KBRI Seoul
Retno Marsudi Hadiri Ministerial Conference Summit for Democracy di Korea Selatan

Retno Marsudi dalam acara Ministerial Conference Summit for Democracy (SFD) menyuarakan demokrasi yang lebih baik dan isu Palestina.


Lee Kang-in Minta Maaf secara Resmi di Korea Selatan Atas Pertengkarannya dengan Kapten Son Heung-min di Piala Asia 2023

7 hari lalu

Pemain timnas Korea Selatan setelah bertanding melawan timnas Yordania dalam Piala Asia 2023. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Lee Kang-in Minta Maaf secara Resmi di Korea Selatan Atas Pertengkarannya dengan Kapten Son Heung-min di Piala Asia 2023

Lee Kang-in dan rekan-rekannya di timnas Korea Selatan akan menghadapi Thailand di kualifikasi Piala Dunia zona Asia di Seoul pada Kamis ini.


Lagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam

8 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. Shutterstock
Lagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam

KJRI Osaka telah mendapat informasi tenggelamnya kapal berbendera Korea Selatan yang membawa ABK WNI


Wakil Perdana Menteri Inggris Ungkap Dukungan ke Israel

9 hari lalu

Oliver Dowden. REUTERS
Wakil Perdana Menteri Inggris Ungkap Dukungan ke Israel

Wakil Perdana Menteri Inggris meyakinkan tidak akan meninggalkan Israel, namun saat yang sama menyerukan gencatan senjata


Syarat Warga Korea Selatan Lepas dari Wajib Militer

9 hari lalu

Penyanyi boyband K-pop BIGBANG, G-Dragon, memberikan hormat setelah menyelesaikan wajib militer di Yongin, Korea Selatan, 26 Oktober 2019. G-Dragon menjalani wajib militer sejak 27 Februari 2018 lalu.  REUTERS/Heo Ran
Syarat Warga Korea Selatan Lepas dari Wajib Militer

Korea Selatan dikenal tegas dalam urusan wajib militer warga mereka. Tapi ada beberapa hal yang bisa membuat wamil tak wajib.


Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik di Tengah Kunjungan Menlu AS ke Seoul

10 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong bersama putrinya menyaksikan peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-18 saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara telah menembakkan ICBM dengan jangkauan yang dapat menyerang di mana saja di Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik di Tengah Kunjungan Menlu AS ke Seoul

Aksi Korea Utara menembakkan rudal balistik dilakukan di tengah kunjungan Antony Blinken ke Korea Selatan.