TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Kamis 11 Agustus 2022 diawali oleh sorotan media asing ihwal penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka. Jenderal polisi bintang dua ini diduga terlibat pembunuhan berencana terhadap ajudannya hingga terancam hukuman mati.
Sedangkan di urutan kedua, ada kabar pertempuran sengit berkecamuk di sekitar kota Pisky di Ukraina timur, ketika Rusia mencoba merebut semua wilayah industri Donbas. Adapun di urutan ketiga, perusahaan minuman ringan Coca-Cola HBC menyatakan pendapatan perusahaan anjlok Rp 2,9 triliun pada semester pertama tahun ini setelah keluar dari Rusia.
Berikut berita Top 3 Dunia selengkapnya:
1. Media Asing Soroti Ferdy Sambo Sebagai Tersangka Pembunuhan
Sejumlah media asing menyoroti ihwal penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka. Jenderal polisi bintang dua ini diduga terlibat pembunuhan berencana hingga terancam hukuman mati.
Dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa, 9 Agustus 2022, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan bahwa Irjen Ferdy Sambo menjadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau sering disebut Brigadir J. Puluhan orang ikut diperiksa keterlibatannya.
Baca berita selengkapnya di sini
2. Pertempuran Sengit di Ukraina Timur, Rusia Klaim Rebut Kota Pisky
Pertempuran sengit berkecamuk di sekitar kota Pisky di Ukraina timur pada hari Kamis, 11 Agustuis 2022, ketika Rusia mencoba merebut semua wilayah industri Donbas.
Seorang pejabat Republik Rakyat Donetsk yang didukung Rusia mengatakan Pisky, di garis depan hanya 10 km barat laut ibukota provinsi Donetsk, sudah berada di bawah kendali pasukan Rusia dan separatis.
Baca berita selengkapnya di sini
3. Setelah McDonald, Kini Coca Cola HBC Mengaku Rugi Keluar dari Rusia
Perusahaan minuman ringan Coca-Cola HBC menyatakan pendapatan perusahaan anjlok 190 juta Euro atau setara Rp 2,9 triliun pada semester pertama tahun ini. Pendapatan perusahaan turun karena perusahaan menghentikan penjualan di Rusia setelah perang Ukraina meletus.
Laba perusahaan diperkirakan akan berkisar 740 juta hingga 820 juta Euro pada tahun ini, lebih rendah dibandingkan tahun lalu yaitu 831 juta Euro. Selain pasar Rusia, inflasi juga ikut memangkas pendapatan perusahaan.
Baca berita selengkapnya di sini
SUMBER: REUTERS | CAN | SMH | DAILY STAR