Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Mantan Pasukan Grup Wagner, Tentara Bayaran Rusia yang Identik dengan Kekejaman

Reporter

image-gnews
Tank pasukan pro-Rusia berpatroli di sepanjang jalan selama konflik Ukraina-Rusia di dekat kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 17 April 2022. Berdasarkan informasi ada sekitar 400 tentara bayaran asing yang bergabung dengan pasukan Ukraina terjebak di pabrik baja. REUTERS/Alexander Ermochenko
Tank pasukan pro-Rusia berpatroli di sepanjang jalan selama konflik Ukraina-Rusia di dekat kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 17 April 2022. Berdasarkan informasi ada sekitar 400 tentara bayaran asing yang bergabung dengan pasukan Ukraina terjebak di pabrik baja. REUTERS/Alexander Ermochenko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Mantan anggota Grup Wagner, tentara bayaran Rusia, buka suara soal pengalamannya terlibat dalam kelompok tersebut. Menurutnya, grup yang disebut sering melakukan kekejaman itu, tidak memiliki status resmi, tapi dia dibayar per misi tanpa mendapat jaminan apa pun.

"Kamu menyelesaikan misi, dibayar, dan kamu bisa pergi berlibur," kata Marat Gabidullin kepada Al Jazeera, dikutip Kamis, 11 Agustus 2022.

Identitas Gabidullin telah dikonfirmasi baik oleh media Rusia atau Ukraina. Dia sekarang tinggal di Prancis selatan dan sedang dalam proses mencari suaka. Kini dia tengah menulis sebuah memoar berjudul 'In the Same River Twice', tentang pengalamannya.

Grup Wagner didirikan oleh perwira intelijen Dmitry Utkin pada 2014 untuk mendukung separatis Ukraina. Wagner sejak itu mewakili kepentingan Rusia dan sekutunya di seluruh Afrika dan Timur Tengah, termasuk mengambil bagian dalam perang saudara Suriah membantu Presiden Bashar al-Assad.

Pakar militer Rusia Pavel Luzin mengatakan, grup itu selalu menjadi bagian dari intelijen militer atau pasukan operasi khusus, dan tidak pernah otonom. Menurut Luzin, Wagner melayani dua tujuan.

Yang pertama adalah memanfaatkan individu-individu yang pemarah yang mungkin menimbulkan risiko keamanan di rumah. Yang kedua adalah untuk mendistribusikan kembali keseimbangan kekuasaan dari angkatan bersenjata resmi.

Gabidullin, yang bertugas di Wagner dari 2015 hingga 2019, mengatakan bahwa motifnya masuk grup itu murni hanya untuk uang. Menurutnya, dia mengambil bagian dalam kampanye Suriah, di mana ia terluka oleh ledakan granat selama pertempuran Palmyra.

“Pada saat itu, saya dalam keadaan depresi, tidak yakin apa yang harus dilakukan dengan diri saya sendiri, apa yang harus dilakukan dan ke mana harus pergi. Saya sudah cukup lama menganggur. Kemudian saya mendengar tentang kesempatan ini untuk kembali ke pekerjaan saya sebelumnya – saya telah menjadi tentara profesional dan bertugas 10 tahun di angkatan udara."

“Ketika saya bergabung, sebagian besar orang di sana memiliki pengalaman tempur dari lebih dari satu perang – Chechnya, Georgia – dan sebagian besar berasal dari mereka yang telah berperang di Ukraina sejak 2014," kata Gabidullin.

ABC mewartakan, Grup Wagner ini merupakan perusahaan militer swasta. Mereka dituduh telah melakukan pekerjaan kotor Presiden Rusia Vladimir Putin di berbagai negara, dengan melakukan kejahatan perang di sepanjang jalan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

2 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

4 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

4 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

4 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

8 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

9 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

10 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

10 hari lalu

Pemimpin Minoritas Senat AS Chuck Schumer dan Ketua DPR Nancy Pelosi berbicara kepada media bersama dengan Pemimpin Mayoritas DPR, Steny Hoyer (kiri) dan Senat Minoritas, Dick Durbin (kanan) ketika mereka meninggalkan gedung Sayap Barat setelah bertemu dengan Presiden Donald Trump tentang penutupan sebagian pemerintah AS dan permintaannya untuk dinding perbatasan di Situation Room Gedung Putih di Washington, AS, 9 Januari 2019. [REUTERS / Joshua Roberts]
Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

Senat dari Partai Demokrat telah meloloskan proposal pendanaan untuk Ukraina, namun politikus Partai Republik yang belum mau meloloskan.