Dalam berita yang dilansir Anatolia, Erdogan mengatakan bahwa enam di antara korban luka berada dalam kondisi kritis. Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkanende pun telah menelepon Erdogan untuk memastikan bahwa Belanda melakukan segenap kemampuan mereka untuk merawat korban luka.
"Saya berharap korban tewas tidak akan bertambah. Saya harap kami bisa mencegah korban bertambah akibat kecelakaan tersebut," ujar Erdogan.
Pesawat Boeing 737-800 tersebut meninggalkan Bandar Udara Ataturk di Istanbul, Turki, pada pukul 08.22 waktu setempat. Pesawat itu dijadwalkan mendarat pukul 10.30 waktu setempat. Pesawat tersebut diduga gagal mendarat di landasan.
Pesawat tersebut patah menjadi tiga bagian di dekat Bandar Udara Schiphol. Kendati patah, tidak ada ledakan terjadi dalam kecelakaan tersebut karena bahan bakar pesawat sudah sedikit.
XINHUA| KODRAT SETIAWAN