TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah ledakan dilaporkan terjadi di pangkalan udara Rusia, dekat resor tepi laut di semenanjung Krimea pada Selasa, 9 Agustus 2022. Kantor Kepresidenan Ukraina menyatakan pihaknya tidak bertanggung jawab atas ledakan di pangkalan udara Rusia tersebut.
Dalam wawancara dengan saluran televisi online Dozhd, ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan Ukraina tidak berurusan dengan insiden ini. Dia menduga ada partisan yang terlibat.
Jumlah korban luka dalam insiden itu terus diperbaharui. Pemimpin Krimea yang diakui Kremlin, Sergey Aksenov pada Rabu, 10 Agustus 2022, mengatakan kepada wartawan jumlah korban luka-luka ada 13 orang dan satu korban tewas.
Warga setempat mengatakan kepada Reuters, mereka mendengar setidaknya 12 kali ledakan sekitar pukul 15.20 waktu setempat dari pangkalan udara Saki, dekat Novofedorivka, di pantai barat Krimea. Mereka menyebut ledakan terakhir sekitar 30 menit kemudian adalah yang paling keras.
Kementerian Pertahanan Rusia awalnya mengumumkan, dentuman itu bersumber dari beberapa gudang amunisi penerbangan. Namun tidak ada laporan korban jiwa.
Pangkalan itu memang dekat dengan resor tepi laut Novofedorivka dan Saki. Namun, asosiasi pariwisata Rusia, ATOS, mengatakan mereka tampaknya tidak terpengaruh oleh ledakan itu. Penduduk setempat melaporkan adanya kemacetan di jalan-jalan.
Sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan gumpalan asap besar membubung ke langit di kejauhan.
Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tidak ada serangan apa pun dan tidak ada peralatan penerbangan yang rusak. Moskow mengatakan langkah-langkah lebih lanjut sedang diambil untuk menentukan penyebab ledakan di Krimea tersebut.
Kementerian Kesehatan wilayah Krimea melalui Telegram menyampaikan di antara korban luka-luka akibat ledakan ini, terdapat dua anak-anak. Mereka telah dibawa ke rumah sakit di distrik Saki.
Diketahui pula, ada korban lagi yang secara mandiri mencari bantuan dari Rumah Sakit Perawatan Medis Darurat Kota Simferopol No. 6. Kondisi mereka luka ringan, dan mereka diperbolehkan pulang setelah mendapatkan bantuan yang diperlukan.
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan angkatan bersenjata Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari. Krimea sejauh ini terhindar dari pemboman intens dan pertempuran artileri yang telah terjadi di daerah lain di timur dan selatan Ukraina, termasuk beberapa yang berbasis di semenanjung.
Novofedorivka dan Saki berada sekitar 50 km dari utara pelabuhan Sevastopol, yang menjadi markas Armada Laut Hitam Rusia. Moskow merebut dan mencaplok seluruh Semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014. Langkah itu tidak diakui oleh sebagian besar negara-negara Barat.
REUTERS | TASS
Baca juga:Zelensky Dijadikan Action Figure oleh Perusahaan New York
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.