TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian wilayah di Tibet pada Selasa, 9 Agustus 2022, melakukan tes massal virus corona, termasuk dua daerah otonomi terbesar di sana demi mengatasi gelombang Covid-19. Kluster – kluster penyebaran virus corona terjadi di Hainan dan Xinjiang wilayah barat Cina.
Subvarian Covid-19 yang sangat mudah menular, omicron, telah menjadi tantangan dalam strategi Cina untuk memblokade penyebaran virus corona. Sejumlah wilayah di Tibet dalam dua tahun terakhir mengalami kasus Covid-19 yang cukup rendah. Namun kasis positif Covid-19, sekarang naik sehingga membuat aturan di wilayah – wilayah perbatasan terancam diketatkan, yang bisa membuat perekonomian melemah.
Data resmi memperlihatkan, sampai 8 Agustus 2022, ada 828 kasus positif Covid-19 di Cina yang ditularkan antar masyarakat lokal. Dari jumlah itu, lebih dari 70 persen kasus virus corona ditemukan di wilayah Hainan.
Para pengunjung menunggu untuk memasuki Istana Potala di Lhasa, ibu kota Daerah Otonom Tibet, Cina barat daya, Rabu, 3 Juni 2020. 1.300 tahun itu ditutup sejak 27 Januari akibat merebaknya coronavirus baru. (Xinhua/Chogo)
Hainan adalah salah satu wilayah paling sering dikunjungi oleh turis, begitu juga Xinjiang. Sedangkan sisa provinsi lain di Cina melaporkan ada puluhan kasus Covid-19.
Di Hainan, jutaan warga saat ini dalam kondisi lockdown. Warga hanya diperbolehkan keluar rumah untuk kondisi mendesak seperti melakukan tes Covid-19, belanja sembako dan tugas kantor yang tak bisa ditinggal. Laporan media menyebut ada sekitar 178 ribu turis terkatung-katung di Hainan.
Pada Senin malam, 8 Agustus 2022, Pemerintah daerah Hainan mengatakan otoritas daerah di Cina harus mengadopsi kebijakan nol kasus Covid-19, di mana tidak ada kasus positif Covid-19 di luar area karantina mandiri. Hainan paa April dan Juli lalu, sukses mengatasi kluster-kluster kecil penyebaran Covid-19 sehingga membuat puas para pejabat dan masyarakat.
Sedangkan di Tibet, otoritas lokal melaporkan sampai 8 Agustus 2022, ada satu pasien Covid-19 tanpa gejala dan 21 kasus virus corona bergejala. Ibu Kota Tibet, Lhasa, telah menangguhkan acara-acara besar dan menutup sejumlah tempat hiburan serta tempat ibadah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Wanita China Tunda Kehamilan Akibat Pembatasan Ketat Covid-19
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.