TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok teroris yang berafiliasi dengang Negara Islam atau IS membunuh 20 warga sipil dalam serangan di dua desa di Kongo timur selama akhir pekan, kata tentara dan kelompok hak asasi manusia setempat, Minggu, 7 Agustus 2022.
Penyerang yang diyakini berasal dari Pasukan Demokrat Sekutu (ADF) membunuh penduduk dan membakar rumah-rumah di desa Kandoyi dan Bandiboli di provinsi Ituri, Kongo pada Jumat malam dan Sabtu pagi, kata Christophe Munyanderu, koordinator kelompok lokal Konvensi Penghormatan Hak Asasi Manusia (CRDH).
Juru bicara tentara Kongo di Ituri, Jules Ngongo, mengkonfirmasi sekitar 20 orang tewas, dan mengatakan pasukan Kongo sedang mengejar para penyerang.
"Itu terlalu sulit bagi saya - ketika saya melihat mayat-mayat itu, leher mereka dilukai," kata Alice Kynga, yang orang tuanya termasuk di antara korban yang terbunuh di rumah mereka pada hari Sabtu.
ADF adalah milisi Uganda yang pindah ke Kongo timur pada 1990-an. Kelompok tersebut bertanggung jawab atas 1.050 kematian akibat kekerasan pada tahun 2021, naik dari 599 pada 2020, menurut data dari Kivu Security Tracker, yang memetakan kekerasan di daerah tersebut.
Keamanan telah memburuk di Ituri dan provinsi tetangga Kivu Utara sejak pemerintah menempatkan mereka di bawah kekuasaan militer tahun lalu, kata pakar PBB, Juni lalu.
Pemerintah mengumumkan keadaan pengepungan di provinsi-provinsi pada April 2021 sebagai tanggapan atas meningkatnya serangan oleh milisi, termasuk pembantaian berulang oleh ADF, yang memiliki hubungan dengan Negara Islam atau IS.
Uganda juga telah mengirim sedikitnya 1.700 tentara untuk membantu tetangganya memerangi ADF setelah menuduh kelompok itu bertanggung jawab atas serangkaian pemboman di Kampala tahun lalu.
Reuters