Sebuah kapal berbendera asing untuk pertama kalinya tiba di Ukraina pada Sabtu, 6 Agustus 2022 sejak perang meletup pada Februari lalu. Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov mengatakan keberadaan kapal asing itu untuk mengangkut gandum.
Ukraina mulai melanjutkan ekspor gandum, di mana upaya ini di bawah pengawasan Joint Coordination Centre, yang bermarkas di Istanbul, Turki. Joint Coordination Centre merupakan otoritas yang terdiri dari yakni Rusia, Ukraina, Turki dan PBB.
Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images
PBB dan Turki dalam hal ini menjadi penengah hingga tercipta sebuah kesepakatan usai PBB memperingatkan kemungkinan adanya bencana kelaparan karena sejumlah pengiriman gandum dari Ukraina tertahan. Sebelumnya invasi terjadi, Rusia dan Ukraina adalah negara yang mengekspor hampir satu pertiga kebutuhan gandum dunia.
Menurut Kubrakov, kapal asing itu merupakan sebuah kapal kargo berbendera Barbados bernama Fulmar S, yang bersandar di Pelabuhan Chornomorsk, Ukraina.
“Kami akan melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk memastikan pelabuhan-pelabuhan kami bisa menerima dan menangani semua kapal-kapal. Khususnya, kami menargetkan bisa menerima tiga sampai lima kapal per hari dalam dua pekan ke depan,” kata Kubrakov.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dimulainya kembali ekspor gandum adalah sebuah hal positif. Namun risiko keamanan tetap saja ada.
“Ancaman provokasi dari Rusia dan tindakan – tindakan teroris masih akan ada. Semua orang harus waspada dengan hal ini,” kata Zelensky, Sabtu malam, 6 Agustus 2022.
Menurut Zelensky, selama pihak-pihak terkait dalam kesepakatan ini memegang komitmen mereka dan menjamin keamanan suplai, maka krisis pangan dunia bisa benar-benar diselesaikan. Kubrakov sebelumnya mengatakan Ukraina siap mengirimkan sekitar 3 ton gandum pada bulan ini dari sejumlah pelabuhan di Laut Hitam.
Sekitar 20 juta ton gandum dari hasil panen tahun lalu, masih tertahan di Ukraina. Kesepakatan untuk bisa mengirimkan gandum-gandum Ukraina sangat penting demi memastikan keamanan pasar dan memberikan kesempatan pada para pemilik kapal untuk mendulang untung dengan kembali ke pelabuhan-pelabuhan Ukraina.
Sumber; Reuters
Baca juga: Ekonom Sebut 3 Tantangan Pengembangan Sorgum Sebagai Subtitusi Gandum
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.