Serangan udara Israel ke Gaza pada Sabtu, 6 Agustus 2022, masuk hari kedua. Kelompok Hamas membalas dengan menembakkan ratusan roket ke Israel. Setidaknya enam korban tewas, termasuk empat anak-anak.
Hamas adalah kelompok yang berkuasa di Gaza. Kelompok itu mengklaim anak-anak ada dalam korban tewas akibat sebuah ledakan, yang dekat dengan kamp pengungsi Jabalya dan menyalahkan Israel atas kejadian ini.
Militer Israel menolak bertanggung jawab dengan mengatakan ledakan tersebut disebabkan roket yang gagal diluncurkan oleh sebuah kelompok radikal. Israel juga memperlihatkan sebuah rekaman video yang menunjukkan sebuah roket ditembakkan dari Gaza pada malam hari, namun roket itu belok ke arah bangunan. Reuters belum bisa memverifikasi rekaman video tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 24 warga Palestina, tewas dan 203 luka-luka dalam dua hari baku tembak antar keduanya. Dari 24 korban tewas, 6 orang adalah anak-anak.
Belum diketahui apa pemicu serangan ini.
Israel masih melanjutkan serangannya, menghantam apa yang mereka klaim sebagai gudang senjata yang tersembunyi di kawasan pemukiman penduduk. Walhasil, serangan Israel itu iktu menghancurkan sejumlah warga Gaza. Hamas membalas serangan udara Israel itu dengan menembakan roket-roket salvo hingga mengenai area Ibu Kota Tel Aviv.
Layanan ambulan Israel mengatakan militan Palestina menembakkan lebih dari 400 roket ke Israel, yang sebagian besar bisa dicegat. Roket-roket dari Palestina tersebut telah membunyikan sirine – sirine sehingga membuat orang-orang berlari untuk berlindung ke tempat-tempat perlindungan dari bom. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan serius dari pihak Israel.
Mesir mengatakan telah melakukan sejumlah upaya untuk meredakan ketegangan. Eskalasi lebih lanjut akan sangat tergangtung pada apakah Hamas akan memilih untuk bergabung dalam kelompok pertempuran bersama kelompok-kelompok lainnya di Palestina yang lebih kecil dari Hamas
Sekelompok delegasi intelijen Mesir yang dipimpin oleh Ahmed Abdelkhaliq tiba di Negeri Bintang Daud pada Sabtu, 6 Agustus 2022. Dia dijadwalkan kunjungan kerja juga ke Gaza untuk melakukan perundingan mediasi. Sejumlah sumber mengatakan Mesir berharap bisa terjadi gencatan senjata agar bisa digelar perundingan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jet Tempur Israel Menyerang Gaza
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.