TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Volodymyr Zelensky marah atas laporan Amnesty International yang menyebut tentara Ukraina membahayakan warga sipil. Pasukan Ukraina disebut sengaja menempatkan pangkalan di daerah perumahan dan memanfaatkan rumah sakit serta sekolah.
Sebuah laporan oleh Amnesty International mengatakan para penelitinya menemukan bukti antara April hingga Juli bahwa pasukan Ukraina melakukan serangan terhadap pasukan Rusia di dalam daerah pemukiman penduduk. "Taktik seperti itu melanggar hukum humaniter internasional dan membahayakan warga sipil, karena mereka mengubah objek sipil menjadi target militer," tulis Amnesty International dalam laporannya.
Serangan Rusia berikutnya di daerah berpenduduk telah menewaskan warga sipil dan menghancurkan infrastruktur sipil, menurut laporan tersebut. “Kami telah mendokumentasikan pola pasukan Ukraina yang menempatkan warga sipil dalam risiko dan melanggar hukum perang ketika beroperasi di daerah berpenduduk,” kata Agnès Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty International.
“Berada dalam posisi defensif tidak membebaskan militer Ukraina dari menghormati hukum humaniter internasional.”
Dalam pidato video malamnya, Zelensky menolak klaim Amnesty International. Dia mengatakan laporan itu berusaha mengalihkan tanggung jawab dari Rusia ke korban perang. “Tidak ada kondisi, bahkan secara hipotetis, di mana setiap serangan Rusia di Ukraina dapat dibenarkan. Agresi terhadap negara kita tidak beralasan, invasif dan teroris,” katanya pada Kamis malam.
"Jika seseorang membuat laporan di mana korban dan penyerang dianggap setara dalam beberapa hal, maka ini tidak dapat ditoleransi."
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba juga menolak laporan tersebut. Dia mengatakan laporan itu disebarkan oleh media pemerintah Rusia. “Perilaku Amnesty International ini bukan tentang menemukan dan melaporkan kebenaran kepada dunia, ini tentang menciptakan kesetaraan palsu antara pelaku dan korban, antara negara yang menghancurkan ratusan dan ribuan warga sipil. Kota-kota, wilayah dan negara dan mempertahankan dirinya sendiri,” ujarnya melalui unggahan di Facebook.
Kedutaan Besar Rusia di Inggris juga menulis di Twitter. “Amnesty International menegaskan taktik Ukraina melanggar hukum humaniter internasional & membahayakan warga sipil. Pasukan (Ukraina) mendirikan pangkalan di daerah pemukiman, termasuk sekolah & rumah sakit; melancarkan serangan dari wilayah sipil berpenduduk persis seperti yang dikatakan Rusia selama ini.”
Laporan Amnesty International telah ditolak oleh pegawai lembaga ini di Ukraina. Mereka menentang publikasi. "Kantor Ukraina tidak terlibat dalam persiapan atau penulisan teks publikasi. Perwakilan dari kantor Ukraina melakukan segala yang mereka bisa untuk mencegah materi ini dipublikasikan. Kami sangat menyesal bahkan setelah semua kemungkinan argumen melawan kami masih belum didengar," ujarnya.
Baca: Rusia Siapkan Serangan ke Kampung Halaman Zelensky
NEWSWEEK | THE INDEPENDENT