TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat senior Kementerian Keuangan AS siap terbang ke Indonesia pada pekan depan untuk membahas potensi pembatasan harga (price cap) pada ekspor minyak Rusia.
Menurut Reuters, Asisten Sekretaris Kemenkeu Amerika Serikat untuk pendanaan teroris dan kejahatan keuangan, Elizabeth Rosenberg, akan mengunjungi Jakarta pada Senin dan Selasa, 9-10 Agustus 2022. Kemudian, dia akan melawat ke pusat minyak utama, Singapura, dari Rabu hingga Kamis, 11-12 Agustus.
Kemenkeu AS menyatakan pada Jumat, 5 Agustus 2022, bahwa rencana itu sebagai tanggapan atas invasi Moskow ke Ukraina. Sektor energi dinilai sebagai pendapatan utama bagi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mendanai perang Ukraina.
Rosenberg akan bertemu dengan pejabat pemerintah untuk membahas pembatasan tersebut. Ia juga akan bertemu dengan para pemimpin bisnis di bidang energi dan keuangan.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen telah mempromosikan price cap yang akan membatasi jumlah penyulingan minyak dan pedagang yang dapat membayar minyak mentah Rusia. Targetnya adalah untuk menurunkan harga minyak global tanpa mengurangi pasokan. Yellen mengunjungi Indonesia bulan lalu dalam tur Asia.
"Amerika Serikat secara aktif memberi pengarahan kepada mitra tentang proposal tersebut dan memberikan pembaruan tentang diskusi teknis yang kami lakukan dengan mitra G7 dan Komisi Eropa,” kata seorang pejabat Departemen Keuangan kepada Reuters.
Sebelumnya, Pertamina mengatakan pada Maret bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah dari Rusia karena mencari minyak mentah untuk kilang di Balongan yang sedang di-revamping. Tetapi pada Mei, Pertamina mempertimbangkan kembali rencana tersebut.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, beberapa waktu lalu juga mengkonfirmasi rencana pembelian minyak Rusia oleh Pemerintah Indonesia. Dia menyebut sudah ada kontak yang terjalin. "Perusahaan (Pertamina), ya, mereka berkomunikasi," katanya saat diwawancarai Tempo di rumah dinas kedutaan besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 15 April 2022.
Kritikus menilai pembatasan harga justru dapat menyebabkan harga lebih tinggi, bukan lebih rendah, jika Rusia memutuskan untuk memperlambat ekspor minyak. Langkah seperti itu dapat merugikan produsen minyak Rusia jika mereka harus menutup sumur sebagai akibatnya.
Sejauh ini, China dan India telah membeli sejumlah besar minyak Rusia yang didiskon sejak invasi 24 Februari. Rosenberg mengunjungi India pada bulan Mei ketika Washington mencari cara untuk menjaga agar pembelian minyak Rusia di negara itu tidak meningkat. Yellen bulan lalu menggambarkan pembicaraan dengan India tentang batas harga sangat meyakinkan.
Di Singapura, Rosenberg juga akan membahas kerja sama dalam membatasi Korea Utara, krisis di Myanmar, dan “memperkuat anti pencucian uang dan melawan pendanaan rezim terorisme,” kata Departemen Keuangan AS.
REUTERS
Baca juga Kronologi Greenpeace Cegat Kapal Tanker Milik Pertamina karena Bawa Minyak Rusia