TEMPO.CO, Jakarta - India menawarkan 18 pesawat tempur ringan (LCA) Tejas ke Malaysia, kata Kementerian Pertahanan India, Jumat, 5 Agustus 2022. Mereka juga mengatakan, Indonesia termasuk di antara peminat jet bermesin tunggal itu bersama Argentina, Australia, Mesir, Amerika Serikat, dan Filipina.
Pemerintah India tahun lalu memberikan kontrak senilai $6 miliar dolar AS (Rp90 triliun) kepada perusahaan negara Hindustan Aeronautics Ltd untuk membeli 83 jet Tejas yang diproduksi secara lokal untuk pengiriman mulai sekitar 2023 - empat dekade setelah pertama kali pesawat itu mendapat izin terbang pada1983.
Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi, ingin mengurangi ketergantungan India pada peralatan pertahanan asing, juga telah melakukan upaya diplomatik untuk mengekspor jet. Tejas menghadapi masalah desain dan tantangan lainnya, dan pernah ditolak oleh Angkatan Laut India karena terlalu berat.
Kementerian Pertahanan India mengatakan kepada parlemen bahwa Hindustan Aeronautics pada Oktober tahun lalu menanggapi permintaan proposal dari Angkatan Udara Kerajaan Malaysia untuk 18 jet, menawarkan untuk menjual varian Tejas dua tempat duduk.
"Negara lain yang telah menunjukkan minat pada pesawat LCA adalah: Argentina, Australia, Mesir, AS, Indonesia, dan Filipina," kata Menteri Pertahanan Junior India, Ajay Bhatt, kepada anggota parlemen dalam jawaban tertulis.
Dia mengatakan India juga sedang mengerjakan pembuatan jet tempur siluman, tetapi menolak memberikan batas waktu dengan alasan masalah keamanan nasional.
Inggris pada April lalu mengatakan, akan mendukung tekad India untuk membangun jet tempurnya sendiri. India saat ini memiliki campuran jet tempur Rusia, Inggris dan Prancis.
India ingin memensiunkan semua jet tempur era Soviet, MiG-21, pada 2025, menyusul sejumlah kecelakaan fatal, harian Times of India melaporkan bulan lalu.
Reuters