TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia. Salah satu targetnya adalah Alina Kabaeva. Kementerian Keuangan AS meyakini, mantan pesenam Olimpiade itu memiliki hubungan mesra dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Selain Kabaeva, AS juga menjatuhkan sanksi ke perusahaan-perusahaan Rusia sebagai bagian dari tanggapan terbaru Washington terhadap invasi Moskow ke Ukraina.
Kementerian Keuangan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kabaeva mengepalai Grup Media Nasional, sebuah kelompok organisasi media yang pro-Kremlin. Putin sebelumnya membantah mereka memiliki hubungan romantis.
Perusahaan yang mendapat sanksi adalah Magnitogorsk Iron and Steel Works (MMK), salah satu produsen baja terbesar di dunia. Sanksi tersebut termasuk bagi pemilik mayoritas dan ketua dewan direksi, Viktor Rashnikov.
MMK disebut sebagai salah satu pembayar pajak terbesar Rusia. Perusahaan itu juga menyediakan sumber pendapatan yang substansial bagi pemerintah Rusia.
Washington juga menunjuk dua anak perusahaannya, Investitsionnaya Kompaniya MMK-FINANS yang berbasis di Rusia dan MMK Metalurji Sanayi Ticaret Ve Liman Isletmeciligi Anonim Sirketi yang berbasis di Turki.
Pada Senin, 1 Agustus 2022, Menteri Perdagangan Rusia Denis Manturov mengatakan bahwa negaranya akan mempertimbangkan untuk membeli dan menimbun logam untuk mendukung pembuat baja domestik yang terkena sanksi Barat yang dikenakan pada Moskow.
Kementerian Luar Negeri AS pada Selasa kemarin juga mengatakan telah menempatkan pembatasan visa pada 893 pejabat Rusia dan anggota militernya karena memainkan peran dalam tindakan terhadap Ukraina.
Ada juga 31 pejabat asing dari negara yang tidak disebutkan namanya atas dukungan untuk aneksasi Rusia atas Krimea.
24 perusahaan pertahanan dan teknologi Rusia lain juga terkena sanksi. "Tujuannya untuk mengisolasi industri pertahanan dan teknologi tinggi Rusia dan membatasi kontribusi mereka pada mesin perang Moskow,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan terpisah.
Tiga pengusaha Rusia yang dituduh Departemen Luar Negeri sebagai "pemberdaya Putin" juga menjadi sasaran. Kedutaan Rusia di Washington belum menanggapi permintaan komentar atas kebijakan sanksi baru.
"Amerika Serikat tidak akan goyah dalam mendukung orang-orang pemberani Ukraina dan akan terus mempromosikan akuntabilitas untuk Presiden Putin dan kroni-kroninya yang tindakannya telah menyebabkan begitu banyak penderitaan dan kehancuran di Ukraina," kata Blinken.
Adapun di antara elit Rusia yang menjadi sasaran dalam kebijakan terbaru itu adalah Andrey Guryev. Dia disebut sebagai rekan dekat Putin yang sebelumnya bertugas di pemerintah Rusia dan pendiri PhosAgro, sebuah perusahaan kimia Rusia. PhosAgro tidak ditunjuk.
Menurut pernyataan, Kementerian Keuangan juga menargetkan kapal pesiar berbendera Kepulauan Cayman, Alfa Nero, yang dilaporkan dibeli oleh Guryev seharga US$120 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun pada 2014.
Washington juga menindak upaya penghindaran sanksi. Mereka menunjuk lembaga keuangan yang dimiliki oleh Badan Federal Rusia untuk Manajemen Properti Negara, Perusahaan Saham Gabungan yang Menjanjikan Teknologi Industri dan Infrastruktur.
Amerika Serikat dan sekutunya telah memberlakukan beberapa putaran sanksi, termasuk menargetkan pemberi pinjaman terbesar di negara itu dan Putin, sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada Februari dalam serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Baca juga: Sosok Alina Kabaeva, Perempuan yang Disebut Kekasih Putin
SUMBER: REUTERS